BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Orang tua mempunyai
peranan penting untuk anak, karena anak dapat hidup dan
berkembang dengan bantuan dari orang tuanya, dan anak merupakan harapan orang tua yang
akan melanjutkan cita-cita dalam kehidupannya, maka orang tua dituntut memiliki
kemampuan dalam merawat, menjaga keamanan, memelihara, membimbing, mendidik dan
memberikan pertolongan. Dengan kemampuan orang tua tersebut, anak secara berangsur-angsur dididik dan
diarahkan, agar tumbuh rasa tanggung jawab. Untuk menumbuhkannya dimulai dari
pemberian berbagai tugas kecil dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah,
misalnya : membersihkan meja, merapikan tempat tidur dan lain-lain.
Orang tua yang baik dan penuh perhatian tidak akan
membiarkan anak untuk mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus
menemani dan memberi bimbingan sampai ia mencapai usia yang cukup untuk
bertanggung jawab. Bimbingan itu meliputi bimbingan pribadi, sosial, dan
karier. Bimbingan belajar sebaiknya diberikan orang sejak dini. Usia dini
merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar. Oleh karena itu kesempatan
ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk proses belajar anak. Namun
demikian satu hal perlu mendapatkan perhatian, bahwa orientasi belajar anak
yang sesungguhnya adalah mengembangkan rasa tanggung jawab belajar.
Demikian juga
dalam hal belajar anak di sekolah. Agar lebih efektif dalam belajar, setiap
anak harus memiliki rasa tanggung jawab. Memiliki rasa tanggung jawab erat
kaitannya dengan prestasi di sekolah. Tanggung jawab anak yang telah ditanamkan
dan diterimanya sejak dini oleh orang tua akan membantu kegiatan belajar anak
di sekolah lebih bermakna yakni memperoleh hasil belajar yang memuaskan semua
pihak.
Hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai salah
satu guru SD Se-Kecamatan Buluspesantren menunjukkan ada beberapa siswa yang
memiliki hasil belajar dan tanggung jawab dalam belajar masih kurang memuaskan.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan tanggung jawab
dalam belajar dan prestasi belajar siswa antara lain : pemberian tugas, belajar
kelompok dan PR, tetapi belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan
penelitian untuk skripsi ini dengan judul ” Hubungan antara Bimbingan Belajar Orang Tua dan Perhatian Orang Tua Terhadap
Tanggung Jawab Belajar Anak Kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran
2011 / 2012”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut : Adakah pengaruh bimbingan belajar dan perhatian dari orang tua terhadap
tanggung jawab belajar anak kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun
Pelajaran 2011/2012?
1.
Apakah ada
pengaruh antara bimbingan
belajar
orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas V SD
Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012?
2.
Apakah ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas V SD
Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012?
3.
Apakah ada pengaruh antara bimbingan belajar orang tua dan perhatian orang tua secara bersama-sama terhadap tanggung jawab belajar anak kelas V SD
Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012?
C.
Tujuan
Penelitian
Dalam
pelaksanaan penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1.
Untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh antara bimbingan
belajar
orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas V SD
Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012
2.
Untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh antara
perhatian orang tua terhadap tanggung
jawab belajar
anak kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012
3.
Untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh antara bimbingan
belajar orang tua
dan perhatian orang tua secara
bersama-sama terhadap tanggung jawab
belajar
anak kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012.
D.
Penegasan
Istilah
Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam
mengartikan istilah maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut :
1.
Pengaruh adalah
hubungan sebab akibat yang ditimbulkan 2 variabel ( varibel bebas dan variabel terikat ).
2.
Bimbingan belajar orang tua adalah suatu proses memberi
bantuan oleh orang tua kepada anaknya dalam memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun diluar sekolah, sehingga
anak mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal
3.
Perhatian orang
tua adalah suatu proses pemberian bantuan kepada
individu agar dapat memilih, menyiapkan, menyesuaikan, dan menetapkan dirinya
dalam belajar sesuai dengan keadaan dirinya.
4.
Tanggung jawab belajar anak adalah
perilaku siswa dalam mengambil keputusan yang patut dan efektif terhadap
perubahan dirinya yang mana perubahan itu berupa pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai-nilai sikap.
- Manfaat
Penelitian
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a.
Untuk menambah perbendaharaan dunia pendidikan,khususnya
dalam karya tulis ilmiah.
b.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam
mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi Universitas
Sebelas Maret
Mengembangkan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan
memberikan sumbangan pengetahuan tentang pengaruh bimbingan belajar
orang tua dan perhatian orang tua terhadap tanggung
jawab belajar anak Kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun
Pelajaran 2011/2012.
b.
Bagi Sekolah yang
Diteliti
Dengan mengetahui pengaruh bimbingan belajar
orang tua dan perhatian orang tua terhadap tanggung
jawab belajar anak Kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran
2011/2012.
c.
Bagi Guru
Sebagai masukan dalam usaha peningkatan hasil
belajar. Dengan mengetahui pengaruh bimbingan belajar orang
tua dan perhatian orang tua terhadap tanggung
jawab belajar anak Kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun
Pelajaran 2011/2012, guru dapat
memperhatikan hal tersebut guna menunjang hasil belajar yang maksimal.
d.
Bagi Siswa
Ø Memberi pengetahuan bahwa bimbingan belajar
orang tua dan perhatian orang tua
berpengaruh terhadap tanggung jawab
belajar anak.
Ø Dengan mengetahui pengaruh pengaruh bimbingan belajar
orang tua dan perhatian orang tua
terhadap tanggung jawab belajar anak, diharapkan bimbingan belajar orang
tua dan
perhatian orang tua akan meningkat.
Sehingga meningkat pula tanggung jawab belajar anaknya.
BAB II
LANDASAN
TEORI DAN HIPOTESIS
A.
Landasan
Teori
1.
Tanggung
Jawab Belajar Anak Siswa Kelas V SD
a.
Karakteristik Siswa Kelas V
SD
F.J
Monks, dkk (2004:222-225) berpendapat bahwa “Stadium operasional konkret (7 –
11 tahun) dapat digambarkan sebagai menjadinya positif ciri-ciri yang negatif
pada stadium berfikir praoperasional”. Cara berfikir anak yang operasional
konkret kurang egosentris. Kemampuan anak pada stadium ini juga mengadakan
konservasi. Anak sudah mampu mengerti operasi logisnya reversibilitas. Namun
ada juga kekurangannya dalam cara berfikir yang operasional konkret. Anak mampu
untuk melakukan aktivitas logis tertentu (= operasi) tetap hanya dalam situasi
yang konkret. Dengan kata lain, bila anak dihadapkan dengan suatu masalah
secara verbal, yaitu tanda adanya bahan yang konkret, maka ia belum mampu untuk
menyelesaikan masalah ini dengan baik.
Menurut
Elkind dalam F. J Monks ( 2004: 115 ) berpendapat bahwa “Anak usia 6 - 11 tahun
belum untuk membedakan antara hasil ciptaan mentalnya sendiri dengan hal–hal
yang nyata .“ Dan ditandai dengan apa yang disebut dengan realitas asumtif,
yaitu anak melihat kenyataan berdasarkan informasi yang terbatas dan tidak
dipengaruhi oleh informasi baru atau informasi yang bertentangan. Pada masa ini
anak merasa lebih tahu dari orang tua.
Elkind dalam F. J Monks ( 2004: 116 ) juga berpendapat bahwa “ Pada usia
ini anak lebih percaya pada teman–teman sebaya atau pada guru. Seringkali anak
ingin menunjukkan kecerdikan mereka dengan berbohong atau membuat kenakalan–kenakalan
untuk membuktikan pada orang dewasa betapa cerdiknya dan superiornya mereka.”
Dari
uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa siswa kelas 5 SD termasuk dalam tahap operasional
konkret, yaitu pada usia 7–11 tahun. Pada masa ini cara berpikir anak masih
konkret belum biasa berpikir secara abstrak. Cara mengajarnya pun harus dengan
mencontohkan benda–benda konkret, kemudian siswa akan menghafalkannya dan
menyimpannya di otak.
b.
Tanggung Jawab
Menurut
Anton Adi Wiyoto (2001 : 2) Dalam bukunya melatih anak bertanggung jawab, arti
tanggung jawab adalah mengambil keputusan yang patut dan efektif. Patut berarti
menetapkan pilihan yang terbaik dalam batas-batas normal sosial dan harapan
yang umum diberikan, untuk meningkatkan hubungan antar manusia yang positif, keselamatan,
keberhasilan, dan kesejahteraan mereka sendiri, misalnya : menanggapi sapaan
dengan senyuman. Sedangkan tanggapan yang efektif berarti tanggapan yang
memampukan anak mencapai tujuan-tujuan yang hasil akhirnya adalah makin kuatnya
harga diri mereka, misalnya : bila akan belajar kelompok harus mendapat izin
dari orang tua.
Menurut
Pam Schiller & Tamera Bryant (2002 : 151) Tanggung jawab adalah perilaku
yang menentukan bagaimana kita bereaksi terhadap situasi setiap hari, yang
memerlukan beberapa jenis keputusan yang bersifat moral.
Berkenaan
dengan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa tanggung jawab belajar anak adalah
perilaku siswa dalam mengambil keputusan yang patut dan efektif terhadap
perubahan dirinya yang mana perubahan itu berupa pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai-nilai sikap.
2.
Bimbingan
Belajar dari Orang Tua
b.
Pengertian Bimbingan
Menurut Oemar Hamalik ( 2000 : 195 )
Bimbingan merupakan proses memberi bantuan kepada individu agar individu itu
dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan masalah-masalah hidupnya sendiri,
sehingga ia dapat menikmati hidup dengan bahagia.
Menurut
Ruslan A. Gani (1992:1) Bimbingan adalah bantuan terhadap individu yang
dilakukan secara kontinu, agar individu tersebut dapat memahami dirinya,
sehingga ia dapat mengarahkan diri dan dapat bertindak secara wajar, sesuai
dengan tuntutan dan keadaan sekolah, keluarga dan masyarakat.
c.
Pengertian Belajar
Menurut Totok Santoso (1998 : 1) belajar
adalah sebagai proses untuk memiliki suatu pengetahuan. Dalam pengertian ini
belajar mengandaikan dua hal yaitu proses dan hasilnya. Proses diartikan
sebagai perubahan internal dalam diri individu, dan sebetulnya perubahan inilah
yang merupakan inti dari kegiatan belajar.
Penulis menyimpulkan bahwa belajar
adalah merupakan proses perubahan perilaku, sebagai hasil pengalaman atau
praktek kearah kemajuan atau kearah perbaikan menuju proses kegiatan belajar.
d.
Orang Tua
Menurut Dale R. Olen (1987 : 101) Orang
tua adalah ibu, bapak dari seorang anak yang berperan sebagai pengasuh,
penguasa, konsultan, dan teman dialog. Orang tua adalah kunci utama keberhasilan
anak. Orang tualah yang pertama kali sipahami anak sebagai orang yang memiliki
kemampuan luar biasa diluar dirinya.
Dari penegasan istilah tersebut diatas,
penulis mengartikan bimbingan belajar dari orang tua adalah suatu proses
memberi bantuan oleh orang tua kepada anaknya dalam memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun diluar sekolah,
sehingga anak mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal.
3.
Perhatian Orang
Tua
a.
Peranan Orang Tua
Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati, apalagi
setelah anak lahir, pengenalan diantara orang tua dan anak-anaknya yang
diliputi rasa cinta kasih, ketentraman dan kedamaian, anak akan berkembang
kearah kedewasaan dengan wajar dilingkungan keluarga. Segala sikap dan tingkah
laku kedua orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak karena ayah
dan ibu merupakan pendidikan dalam kehidupan yang nyata dan pertama sehingga
sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak baik disengaja maupun
tidak disengaja sebagai pengalaman yang akan mempengaruhi pendidikan
selanjutnya.
Keluarga yang baik di dalamnya akan terjadi interaksi di antara
para anggotanya, sebagaimana dikemukakan oleh st. Vembrianto (dalam
http://www.indoskripsi.com) bahwa proses sosialisasi dalam proses belajar yaitu
suatu proses akomodasi dimana individu memohon, menahan, mengubah impuls-impuls
dalam dirinya dan mengambil cara hidup/ kebudayaan masyarakat. Komunikasi orang
tua dengan anak memegang peranan penting dalam membina hubungan keduanya, hal
ini dapat dilihat dengan nyata, misalnya membimbing, membantu mengarahkan,
menyayangi, menasehati, mengecam, mengomando dan sebagainya.
b.
Pengertian Perhatian Orang Tua
Dakir (dalam http://www.fithab.multiply.com) mengemukakan bahwa perhatian adalah keaktifan peningkatan
kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang
sesuatu, baik yang di dalam maupun yang ada di luar.
Perhatian orang tua dalam hal ini adalah kecenderungan keaktifan
perhatian orang tua yang dikerahkan untuk memberikan motivasi/ dorongan yang
positif terhadap anaknya dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal.
c.
Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa
Keikutsertaan keluarga termasuk di dalam perhatian orang tua dalam
pendidikan memiliki banyak keuntungan atau pengaruh bagi siswa sebagaimana
dikemukakan Rhoda (dalam nurkolis, 2005: 126) bahwa :
Pertama,
pencapaian akademik dan perkembangan kognitif siswa dapat berkembang secara
signifikan. Kedua, orang tua dapat mengetahui perkembangan anaknya dalam proses
pendidikan di sekolah. Ketiga, orang tua akan menjadi guru yang baik di rumah
dan bias menerapkan formula-formula positif untuk pendidikan anaknya. Keempat,
akhirnya orang tua memiliki sikap dan pandangan positif terhadap sekolah.
Berdasarkan pendapat itu, maka belajar merupakan proses terpadu
yang memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan keluarga. Keduanya saling
mendukung untuk mewujudkan hasil belajar siswa secara optimal. Orang tua perlu
memperhatikan anaknya dalam bentuk perhatian secara nyata untuk mendukung
proses belajar anak. Jadi, jelaslah bahwa perhatian orang tua mempunyai
pengaruh besar terhadap tanggung jawab belajar siswa yang secara tidak langsung juga berpengaruh
terhadap hasil belajar yang diraih siswa.
B.
Kerangka Berfikir
Anak yang diberi tugas tertentu akan berkembang rasa
tanggung jawabnya. Oleh karena itu perhatian orang tua selalu memberikan tugas
kepada anaknya, setelah tugas yang lalu selesai dengan baik akan semakin
mendewasakan anak itu untuk lebih bertanggung jawab. Tugas yang diberikan itu
dengan sendirinya sudah disesuaikan dengan perkembangan anaknya, semakin anak
itu tumbuh berkembang, tugas yang diberikan semakin komplek.
Peranan orang tua sangat menentukan dalam pendidikan
anak, terutama pada tingkat pra sekolah dan SD. Di rumah orang tua sering
membacakan buku-buku atau surat kabar maupun majalah. Kemudian akan ditiru oleh
anak-anaknya yakni dengan cara melihat, memegang maupun yang lain. Dari
keterikatan itu dikembangkan menjadi kemampuan untuk ikut aktif mengikuti
perkembangan apa yang dibaca orang tua. Sehingga anak setelah memasuki sekolah
formal dengan bantuan guru, anak tersebut dengan mudah dapat membaca dan
menulis. Setiap kali menerima pekerjaan dari guru, anak selalu menyampaikan
kepada orang tua atau sebaliknya orang tua yang menanyakan kegiatan anak yang
dilakukan ketika di sekolah. Sehingga ada hubungan yang erat sekali antara anak
dengan orang tua dalam perkembangan belajar anaknya.
Hubungan ini dapat dirasakan ketika anak menyampaikan
kesulitan belajarnya kepada orang tuanya, sehingga orang tua dengan sabar dan
ikhlas turut memecahkannya. Jika mampu oaring tua akan menanganinya sendiri,
namun jika tidak orang tua akan mencari jalan keluar. Diantaranya melengkapi
kebutuhan sarana pra sarana belajar.
Dari apa yang diusahakan orang tua itu, agar dapat
ditiru oleh anaknya dan memiliki tanggung jawab dalam belajarnya. Dengan
demikian bimbingan belajar dari orang tua akan sangat penting bagi keberhasilan
anaknya, untuk meningkatkan tanggung jawab belajarnya. Selanjutnya dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa ada pengaruh antara orang tua dengan tanggung
jawab belajar siswa.
C.
Paradigma Penelitian
Berdasarkan
kerangka berpikir di atas, dapat digambarkan hubungan ketiga variabel
penelitian tersebut dalam paradigma penelitian sebagai berikut:
Gambar. Paradigma Penelitian
Ket:
X1 = Bimbingan belajar
orang tua
X2 = Perhatian orang tua
Y = Tanggung
Jawab Belajar Siswa
H1 = Hipotesis pertama
H2 = Hipotesis kedua
H3 = Hipotesis ketiga
D.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah dugaan, yang mungkin benar atau
mungkin juga salah. Ia akan ditolak jika faktanya menyangkal, jadi hipotesanya
salah atau palsu. Dan hipotesa akan diterima, jika fakta membuktikan
kebenarannya.adapun hipotesis
yang diajukan oleh penulis, yaitu:
1.
Ada pengaruh antara bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas V SD
Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012.
2.
Ada pengaruh
antara perhatian orang tua terhadap tanggung
jawab belajar
anak kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012.
3.
Ada pengaruh antara bimbingan belajar orang tua dan perhatian orang tua secara bersama-sama terhadap tanggung jawab belajar anak kelas V SD
Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012.
BAB
III
METODE PENELITIAN
A. Setting
Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren wilayah Kabupaten
Kebumen. Dalam penelitian ini melibakan beberapa sekolah yang berada di wilayah
kerja UPT Dikpora Unit Kecamatan Buluspesantren
Kabupaten Kebumen.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian
ini direncanakan selama lima bulan yaitu dari bulan Januari 2012 sampai dengan
bulan Mei 2012
yang dimulai dengan pengajuan judul sampai dengan penyelesaian penulisan laporan
penelitian. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: (1) Persiapan penelitian. Kegiatan ini meliputi
pengajuan judul, penyusunan proposal,
persetujuan proposal, permohonan
perijinan penelitian, membuat instrument; (2) Pelaksanaan penelitian di
lapangan. Kegiatan ini meliputi memperbanyak instrumen, mengadakan try-out atau
uji coba, memperbaiki instrumen, menetapkan
subyek penelitian dan pengisian instrumen lalu menganalisis data, membuktikan
hipotesis serta mengambil kesimpulan; (5) Penyelesaian
penulisan laporan penelitian. Kegitan ini peneliti melakukan
penyelesaian penyusunan laporan hasil penelitian dari Bab I sampai Bab V.
B.
Variabel
Penelitian
1.
Variabel
bebas
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah bimbingan
belajar orang tua (X1) dan perhatian orang tua (X2).
2.
Variabel
Terikat
Variabel
terikatnya (Y) adalah tanggung jawab
belajar siswa.
C. Populasi dan
Sampel
Populasi adalah himpunan yang lengkap dari
satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya ingin kita ketahui
(Anggoro 2008: 4.2) .
1.
Populasi,
Sampel, Penentuan Sampel
Populasi
sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas 5 SD se-Kecamatan
Buluspesantren Kabupaten Kebumen.
Dalam
rangka menjaga kesamaan karakteristik dari responden penelitian maka peneliti
menentukan kriteria karakteristik responden sebagai berikut: (1) Siswa tersebut
terdaftar sebagai siswa SD Negeri di Kecamatan Buluspesantren, (2) Masih aktif
duduk di kelas 5.
2.
Sampling
Teknik
pengambilan sampel dilakukan secara simple
random sampling. Sample artinya teknik cara pengambilan sampel dari semua
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam anggota populasi itu. (Sugiyono, 1999: 59).
3.
Penentuan
Besar Sampel
Karena
keterbatasan waktu dan tenaga peneliti hanya mengambil beberapa sampel dan
tidak begitu banyak akan tetapi dapat mewakili populasi dari sampel penelitian.
Studi pendahuluan telah dilakukan dengan pengambilan data siswa SD Negeri di
Kecamatan Buluspesantren adalah dengan mencari data dari UPT Dinas Dikpora
Kecamatan Buluspesantren, sehingga kita dapat menentukan sampel penelitian.
Pengambilan
sampel secara random/acak, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang sama
untuk dipilih mernjadi anggota sampel.
D. Rancangan
Penelitian
Dalam upaya
menjelaskan pola hubungan fungsional antar variabel tersebut, digunakan metode
survei korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan dianalisis menggunakan
analisis regresi ganda. Peneliti mengambil satu atau lebih variabel bebas
(prediktor) dan menguji data itu dengan mencari hubungan fungsional terhadap
variabel respon (sebagai “dependent
variables”).
Keterangan:
X1 :
variabel bebas 1 (prediktor 1)
X2 :
variabel bebas 2 (prediktor 2)
Y : variabel terikat (kriterium)
Variabel bebas
(prediktor) dalam penelitian ini adalah bimbingan belajar orang tua dan perhatian orang
tua. Sedangkan variabel terikat atau kriteriumnya adalah tanggung jawab belajar siswa Kelas V SD Se-Kecamatan
Buluspesantren.
E.
Tekhnik
Pengumpulan
Data
Adapun
metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode angket. Angket
dalam penelitian ini digunakan untuk mendapat data tentang minat belajar siswa
dan perhatian orang tua dengan memberikan daftar pernyataan yang diberikan kepada subyek penelitian atau
responden secara individu guna memperoleh informasi yang dibutuhkan
peneliti, kemudian menyebarkan angket dan menghimpunnya kembali setelah diisi
oleh responden. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yang sudah
disediakan jawabannya sehingga tinggal memilih (Suharsimi Arikunto, 1998: 141).
Penulis menggunakan metode angket karena diungkapkan Kartini Kartono (1980 : 200) metode angket
adalah suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut
kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu
daftar pertanyaan berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada
sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan (respons) secara
tertulis seperlunya.
Pada penelitian ini penulis menggunakan angket
langsung dengan item angket tipe pilihan dimana cuma meminta respondent untuk
memilih salah satu jawaban atau lebih dari sekian banyak jawaban (alternatif)
yang sudah disediakan.
Langsung
disini bahwa angket tersebut diberikan langsung kepada subyek penelitian yang
sekaligus menjadi sasaran penelitian, untuk memberikan jawaban informasi
mengenai dirinya sendiri yaitu mengungkapkan mengenai pengaruh bimbingan
belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar, peran sertanya dan
upaya-upayanya.
F.
Analisis
Data
Setelah merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
memproses data kemudian membuat analisis data. Setelah semua itu terkumpul
selanjutnya menganalisis data tersebut
guna mengetahui hasilnya. Mengingat data yang terkumpul berupa angka-angka bersifatkuantitatif,
maka teknik yang tepat adalah menggunakan statistik.
Adapun analisa statistik yang digunakan adalah
regresi linier dengan satu predictor dengan rumus sebagai berikut :
Y
= a + bxi
Keterangan
a =
b =
a atau b : Koefisien regresi variabel x dan y
xi : Skor total faktor x
yi : Skor total faktor y
xi2 : Jumlah kuadrat skor x
yi2 : Jumlah kuadrat skor y
N : Jumlah populasi /
responden
(Sudjana 1989 : 315)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar