BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan
ilmu pengetahuan saat ini berkembang dengan sangat pesat. Umat manusia dengan
kurioritasnya, selalu berusaha untuk menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan
tentang alam sekitar dan sebagainya agar memperoleh jawaban yang memuaskan.
Dulu, alam semesta merupakan hal yang sulit untuk dipahami dan penuh dengan hal
yang misterius. Namun sekarang dengan perkembangan tehknologi, manusia kini
mampu untuk memecahkan pertanyaan-petanyaan yang dulu hanya dijawab seadanya.
Alam
semesta dan tata surya dulu merupakan hal yang dapat dikatakan seperti dunia
mimpi bagi manusia, kini dapat kita pelajari dan kita ketahui dengan mudah.
Gejala-gejala alam yang misterius juga dapat kita ketahui.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud tata surya ?
2. Bagaimanakah asal usul tata surya?
3.
Bagaimana
susunan tata surya ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
tata surya
Tata
Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips,
meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai,dan satelit alami.
Tata
surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6x1017 km dari
pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat
galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi bima sakti dengan kecepatan 220
km/detik, dan dibutuhkan waktu sekitar 226 juta tahun untuk sekali mengelilingi
pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti
tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 18 kali dari semenjak
terbentuk.
B.
Asal
usul tata surya
Banyak
ahli telah mengemukakan hipotesis tentang asal usul tata surya, diantaranya:
a.
Hipotesis
Nebula
Hipotesis Nebula atau teori kabut
pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga
dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Kemudian hipotesis
ini lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Leplace.
Hipotesi ini mengemukakan bahwa pada
tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari
debu, es dan gas yang disebut nebula, serta unsur gas yang sebagian besar hidrogen.
Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar
dengan arah tertentu, suhu kabut memanas dan akhirnya mejadi bintang raksasa
atau biasanya disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan berputar
semakin cepat. Cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari.
Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan
suhunya dan membentuk planet-planet.
b.
Hipotesis
Planetisimal
Thomas C. Chamberlin dan Forest R.
Moulton mengemukakan hipotesis ini pertama kali pada tahun 1900. Hipotesis ini
mengatakan tata surya terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup
dekat dengan matahari, pada masa pembentukan matahari. Karena jarak yang dekat
tersebut, kemudian terjadi benjolan pada permukaan matahari, dan bersama dengan
proses internal matahari, bintang lain tersebut manarik materi berulang-ulang
dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan tebentuknya dua lengan
spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali,
sebagian lain tetap berada di orbit, mendingin dan memadat, menjadi benda-benda
berukuran kecil yang disebut planetesimal dan beberapa yang besar sebagai
protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk
planet dan bulan, sedangkan sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
c.
Hipotesis
Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang
pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Menurut hipotesis
ini, planet terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan
yang hampir bertabrakan ini menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari
matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang
kemudain terkondensasi menjadi planet. Akan tetapi, astronom Harold Jeffreys
tahun 1929 menyebutkan bahwa tabrakan itu tidak mungkin terjadi. Demikian
astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis
tersebut.
d.
Hipotesis
Kondensasi
Hipotesis kondensasi dikemukakan
tahun 1950 oleh astronom Belanda, G.P. Kuiper. Menurutnya, tata surya terbentuk
dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
e.
Hipotesis
Bintang Kembar
Fred Hoyle pada tahun 1956
mengemukakan bahwa dahulu tata surya berupa dua bintang yag hampir sama
ukurannya dan letaknya pun berdekatan, kemudian salah satunya meledak menjadi
serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang
tidak meledak dan mulai mengelilinginya
C.
Susunan
tata surya
Susunan
tata surya terdiri dari matahari, planet-planet dan satelit alami planet,
asteroid, meteorid, komet. Matahari sebagai pusat tata surya di kelilingi oleh
anggota tata surya yang lainnya. Lintasan benda benda langit mengelilingi
matahari disebut orbit.
Matahari
merupakan anggota penyusun tatasurya yang memancarkan cahaya sendiri. Matahari
merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi. Suhu di inti matahari sekitar
35.000.000 ⁰C
dan pada bagian tepinya hanya 6000⁰C. Matahari berputar pada sumbunya dari arah barat ke timur.
1.
Matahari
Matahari adalah pusat tata surya, yang
merupakan bintang sejati karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari
menjadi anggota tata surya yang terbesar, karena hampir seluruh massa tata
surya terkumpul pada matahari (98%). Matahari sebagai pusat tata surya adalah
jenis bintang generasi kedua. Matahari terbentuk kira-kira 4,6 milyar tahun
yang lalu berbentuk gumpalan gas yang berpijar yang terdiri dari gas, terutama
gas hidrogen. Menurut para ahli astronomi, bahan pembentuk matahari ini berasal
dari ledakan bintang generasi pertama. Matahari memiliki diameter sepanjang
1.392.500 km, kira-kira ukuran ini 109 kali diameter bumi dan sepuluh kali
lebih besar dari planet Jupiter.
Secara umum, matahari tersusun oleh
beberapa lapisan yang terdiri dari; korona, kromosfer, fotosfer, dan lapisan
inti.
a.
Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer
matahari. Bentuk korona seperti mahkota dengan warna keabu-abuan dan bisa
terlihat saat terjadi gerhana matahari total. Ketebalannya sekitar 700 ribu km
dan suhunya mencapai 1 juta Kelvin.
b.
Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas
fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer terlihat berbentuk
gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.
Ketebalannya sekitar 2000 km dan suhunya mencapi 4.500 kelvin.
c.
Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan
matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan
sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mencapai 6.000 Kelvin dan memiliki ketebalan
sepanjang 300 km.
d.
Inti
Matahari
Inti matahari adalah lapisan paling
dalam dari matahari tempat berlangsungnya reaksi fusi yang menghasilkan energi
bagi matahari. Meskipun volumenya hanya seperlima puluh volume seluruh
matahari, tetapi massa inti ini sangat besar yakni setengah dari massa matahari
seluruhnya. Bagian inti ini membangkitkan 99% energi yang dibangkitkan oleh
matahari.
2.
Planet
Planet adalah benda langit yang
mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu dan bergaris tengah lebih dari
4000 km. Planet memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Dahulu diketahui
ada 9 planet, tetapi baru-baru ini diputuskan Pluto tidak termasuk dalam
keluarga planet Bimasakti yang mengelilingi matahari. Peredaran planet
mengitari matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur atau elips. Pusat
lintasan peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak
mungkin terjadi benturan dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan
dengan arah jarum jam.
Berdasarkan letaknya, planet
dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah
planet yang garis edarnya terletak di antara matahari dan bumi, anggotanya
Merkurius dan Venus. Planet luar adalah planet yang garis edarnya di luar
peredaran bumi dan terdiri dari Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berikut ini profil dari masing-masing planet tersebut:
a.
Merkurius
Merkurius merupakan planet yang
paling dekat dengan Matahari dan memiliki diameter 4.862 km sehingga merupakan
planet terkecil.Jarak planet Merkurius dengan Matahari sekitar 58 juta km.
Merkurius membutuhkan 88 hari untuk berputar mengelilingi Matahari satu
kali.Karena letaknya yang cukup dekat dengan Matahari, permukaan Merkurius
banyak terdapat kawah-kawah besar.Merkunus terlihat paling terang dari Bumi dan
kadang-kadang menampakkan diri sebagai titik kecil saat Matahari terbenam atau
fajar menyingsing.Suhunya di siang hari mencapai 430°C, tetapi di malam hari
mencapai -170°C. Merkurius tidak memiliki satelit.
b.
Venus
Venus terletak antara orbit
Merkurius dan orbit Bumi, memiliki garis tengah sekitar 12.100 km dan merupakan
planet terdekat dengan Bumi. Ukurannya yang hampir sama dengan Bumi membuatnya
disebut sebagai Bumi kebar.
Dengan jarak 108 juta km dari
matahari, Venus membutuhkan waktu 225 hari untuk sekali berevolusi mengelilingi
matahari Suhu permukaan Venus dapat mencapai 480 derajat Celsius sehingga
sangat kering. Venus merupakan planet putih yang bercahaya terang, tampak indah
dan cemerlang. Planet ini tampak menjelang Matahari terbit atau beberapa saat
sesudah Matahari tenggelam. Orang menamakannya bintang fajar atau bintang timur
atau bintang kejora.
c.
Bumi
Bumi merupakan satu-satunya planet
di tata surya yang memiliki kehidupan, serta permukaannya terdiri dari lautan
dan daratan. Permukaan bumi akan terlihat berwarna hijau kebiru-biruan jika
dilihat dari angkasa luar. Bentuk bumi bulat dan bergaris tengah 12.750 km. Jarak
bumi dengan matahari sekitar 150 juta km dan 2/3 luas permukaan bumi ditutupi
lautan. Bumi memiliki lapisan udara atau atmosfer. Kandungan atmosfer terdiri
dari gas, yaitu oksigen dan nitrogen. Jenis gas lain tidak terlalu besar
volumenya. Atmosfer melindungi bumi dari sinar radiasi matahari yang
membahayakan benda-benda langit yang tertari oleh gaya gravitasi bumi. Lapisan
atmosfer juga menjaga suhu bumi di siang hari tidak terlalu panas dan pada
malam hari tidak terlalu dingin Bumi memiliki satu satelit, yaitu bulan.
d.
Mars
Keadaan Mars hampir mirip dengan
bumi sehingga para ahli menyelidiki apakah di mars terdapat kehidupan Planet
Mars berwarna kemerah-merahan dan memiliki garis tengah sekitar 6.780 km. Jaraknya
dengan matahari sekitar 228 juta km dan membutuhkan waktu 687 hari untuk
mengelilingi matahari. Permukaan Mars juga kering seperti venus Mars memiliki
lapisan atmosfer yang tipis. Di antara Mars dan Jupiter terdapat kumpulan benda
langit kecil yang disebut asteroid atau planetoid. Suhu Mars tidak terlalu
tinggi, pada siang hari maksimal -13 derajat celsius dan pada malam hari -80
derajat celsius. Mars mempunyai dua satelit, Demos dan Fobos, dan sebuah gunung
Olympus yang tinginya dua kali tinggi gunung Everest.
e.
Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar
dalam tata surya dan berwarna kekuning-kuningan. Garis tengahnya 11 kali
diameter Bumi atau sekitar 143.000 km. Dengan jarak 778 juta km dari Matahari,
Jupiter membutuhkan 12 tahun untuk mengelilingi matahari. Atmosfer Jupiter
banyak mengandung gas hidrogen dan helium Karena batas permukaan Jupiter dan
atmosfernya yang kurang jelas, Jupiter menyerupai bola gas yang amat besar. Jumlah
satelit Jupiter ada 16 dan yang terbesar adalah Ganymeda.
f.
Saturnus
Saturnus termasuk planet nomor dua
terbesar dalam tata surya. Saturnus dikelilingi sebuah cincin raksasa yang
terdiri dari debu-debu dan partikel-partikel kecil berwarna kekuning-kuningan. Memiliki
garis tengah 120.000 km dan jaraknya 1.428 juta km dari Matahari. Untuk
berevolusi, Saturnus membutuhkan waktu 29,5 tahun. Saturnus memiliki 21 satelit
dan yang terbesar adalah Titan. Suhu permukaan Saturnus cukup dingin, sekitar
-145 derajat celsius.
g.
Uranus
Uranus memiliki garis tengah sekitar
51.1118 km. Jarak Uranis dengan Matahari kira-kira 2.869 juta km.Uranus
mengelilingi Matahari sekali edar membutuhkan waktu sekitar 84 tahun. Arah
rotasi Uranis berlawanan dengan planet lain. Permukaan Uranus selalu diliputi
awan tebal. Suhu permukaan planet tersebut mencapai -180 derajat celsius. Uranus
memiliki lima belas buah satelit dan yang terbesar adalah Ariel.
h.
Neptunus
Jika dilihat menggunakan teleskop,
Neptunus tampak berwarna kehijau-hijauan. Neptunus memiliki jarak dengan
Matahari sekitar 4.495 juta km dan garis tengahnya 48.600 km. Suhu permukaannya
lebih dingin dari Uranus, yaitu sekitar -190 derajat celsius. Untuk sekali
berevolusi, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun. Keadaan Neptunus kurang
banyak diketahui. Satelit Neptunus ada dua, Triton dan Nereid.Anggota tatasurya
yang lainnya ialah planet. Planet merupakan benda langit yag tidak memancarkan
cahaya. Ada 8 planet yang ada ditatasurya kita.
3.
Satelit
Satelit
adalah benda langit yang mengelilingi planet ketika beredar mengelilingi
matahari. Selain itu, satelit juga berputar pada sumbunya. Satelit dibagi
menjadi dua jenis, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah
satelit yang secara alami ada di dalam sistem tata surya. Contoh: bulan yang
menjadi satelit bumi. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat manusia.
Satelit buatan dilepaskan oleh roket dan mengorbit di sekitar bumi. Satelit
buatan digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain alat komunikasi,
penyiaran radio dan televisi, pemetaan bumi dan kekayaan yang terkandung di dalamnya.
4.
Asteroid
Asteroid
adalah benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari dengan lintasan
tertentu. Para ahli meyakini bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan pembentuk
planet. Jumlah asteroid sangat banyak, semuanya secara teratur berkumpul
membentuk sabuk asteroid. Diameter sabuk asteroid sekitar 100 km. Sabuk
asteroid ini berbentuk melingkar di antara Planet Mars dan Jupiter. Sedangkan,
sabuk lainnya bernama Sabuk Edgeworth-Kuiper, terletak jauh di belakang Planet
Neptunus. Sabuk asteroid memerlukan waktu sekitar 3 hingga 6 tahun untuk sekali
mengitari Matahari. Asteroid yang satu dengan lainnya terpisah sejauh ribuan
kilometer. Meskipun terpisah jauh, terkadang asteroid-asteroid itu bertubrukan.
Tubrukan tersebut menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil atau disebut
meteoroid.
5.
Meteoroid,
Meteor, dan Meteorit
Salah
satu benda angkasa lainnya di tata surya adalah meteoroid. Meteoroid adalah
benda-benda langit berukuran kecil yang melayang-layang di angkasa dan tidak
mempunyai lintasan. Benda ini kadang-kadang menubruk planet termasuk planet
bumi. Meteoroid yang masuk ke dalam sebuah planet disebut dengan meteor. Ketika
memasuki bumi, benda ini tampak berpijar karena bergesekan dengan atmosfer.
Sebagian besar meteor habis bergesekan dengan atmosfer tersebut. Adapun yang
sempat sampai ke permukaan bumi disebut dengan meteorit. Meteor disebut juga
bintang jatuh atau bintang beralih.
6.
Komet
Dalam
sistem tata surya, komet adalah benda terjauh yang mengorbit matahari. Ada
sekitar sepuluh triliun komet. Mereka adalah salju debu sebesar gunung, tetapi
tak bisa terlihat mata. Terkadang, salah satu komet melewati bumi dan menjadi
cukup besar dan terang untuk dilihat. Komet adalah campuran kira-kira sepertiga
batu berdebu dan dua pertiga es dan salu. Pada tahun 1951, Astronom Amerika,
Fred Whipple, menggambarkannya sebagai “bola salju debu” dan itulah julukan
komet hingga sekarang. Keadaan komet sudah seperti itu sejak terjadinya tata
surya 4,6 miliar tahun yang lalu. Salah satu komet yang pernah sangat dekat
dengan bumi adalah komet Halley. Komet Halley dinamai sesuai nama Edmond Halley
(1656-1742), yang mengetahui bahwa komet yang terlihat tahun 1531, 1607, dan
1682 adalah benda yang sama. Komet Halley terlihat di langit bumi setidaknya
sudah 30 kali sejak 240 SM dan terakhir kali terlihat pada tahun 1910.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tata
Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips,
meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai,dan satelit alami.
Tata surya terletak di tepi galaksi
Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6x1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar
25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Dahulu diketahui ada 9
planet, tetapi baru-baru ini diputuskan Pluto tidak termasuk dalam keluarga
planet Bimasakti yang mengelilingi matahari. Peredaran planet mengitari
matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur atau elips. Pusat lintasan
peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak mungkin
terjadi benturan dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan dengan arah
jarum jam.
Berdasarkan letaknya, planet
dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah
planet yang garis edarnya terletak di antara matahari dan bumi, anggotanya
Merkurius dan Venus. Planet luar adalah planet yang garis edarnya di luar
peredaran bumi dan terdiri dari Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar