BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan modern tak hentinya
memperlihatkan dan mengungkap tentang hikmah di balik syariat islam yang suci
ini, yang di bawa oleh Nabi Muhammmad SAW. Diantara sekian penemuan gemilang
dan keajaiban nyata itu adalah mukjizat shalat, sebuah ibadah yang Allah
wajibkan kepada hamba – hambanya dan Allah simpan didalamnya berbagai rahasia
dan manfaat yang tidak bisa di hitung oleh siapapun. Bagaimana tidak, sedangkan
shalat adalah sarana hubungan antara seorang hamba dan penciptannya, ia adalah
cahaya yang menerangi jalan yang dia lewati.
Bagi mayoritas kaum muslim, shalat masih disalah pahami
sebagai kewajiban yang membebani. Akibatnya, mereka malas dan enggan
melaksanakan shalat. Sebagian lainnya melaksanakan shalat tanpa menunaikan adab
– adabnya, hasilnya shalat tidak berbekas dalam perilaku harian mereka.
Selama ini shalat memang baru dikaji dari aspek hukum fiqih
semata. Paling jauh para ulama’ aklhak membahas pengaruh shalat bagi kesehatan
rohani. Kini sudah saatnya kita meninjau ulang shalat kita . Berbagai
penelitian terbaru dari aspek psikologis, sosiologis dan medis menunjukkaan
bahwa shalat mempunyai banyak energi dahsyat.
Para ahli medis meneliti dan menemukan fakta bahwa shalat
mengandung senam jasmani yang menyehatkan fisik, melancarkan peredaran darah,
menghindarkan dari penyakit varies, menguatkan tulang dan menjaga tubuh dari
serangan jantung. Oleh karena itu penulis akan membuat paper yang membahas
tentang’’MANFAAT IBADAH SHALAT UNTUK KESEHATAN MENURUT AHLI MEDIS”.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun beberapa masalah yang
perlu dibahas dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa rahasia – rahasia yang berkaitan dengan hati dan jiwa di dalam
shalat?
2.
Bagaimana makana gerakan – gerakan shalat secara
batiniyah?
3.
Apa manfaat gerakan – gerakan shalat untuk kesehatan
manusia?
C.
Tujuan
Pembahasan
1. Mengetahui rahasi –
rahasia yang berkaitan dengan hati dan jiwa di dalam shalat
2. Mengetahui makna – makna
gerakan shalat secara batiniyah
3. Mengetahui manfaat gerakan
shalat untuk kesehatan manusia
D.
Jenis
Penelitian
Penulis dalam membuat paper ini menggunakan jenis
penelitian pustaka ( Library reseact ) yaitu segala usaha yang dilakukan oleh
peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang
akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah,
laporan penelitian, karanagan-karangan ilmiah, tesis, disertasi,
peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku-buku tahunan, enseklopedia dan
sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik oleh karena itu penulis
melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang guna
memperoleh bahan-bahan dan ionformasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca,
dikaji, dicatat dan dimanfaatkan.(Roth, 1986).
E.
Metode Pengumpulan Data
Yang dimaksud
mengumpulkan data adalah suatu pengolahan dalam pengumpulan data yang diperoleh
dari berbagai sumber. Di dalam penyusunan paper ini penulis lebih menekankan
pada metode dokumentasi yaitu dengan membaca buku-buku yang ada sangkutannya
dengan paper ini serta pencarian informasi yang ada dalam internet, kemudian
penulis menghubungkan kedua informasi tersebut sehingga menjadi paper sederhana
ini.
F.
Metode
Penulisan Data
Dalam penulisan data
yang ada maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1.
Metode
Deduktif
Metode Deduktif adalah suatu metode dengan cara mengambil
hal-hal yang bersifat umum kemudian
dijelaskan ke hal-hal yang bersifat khusus.
2.
Metode
Induktif
Metode Induktif adalah
suatu metode dengan cara mengambil dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian
dijelaskan ke hal-hal umum.
G.
Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasn paper ini penulis menguraikan sistematika sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, jenis penelitian, metode
pengumpulan data, metode analisis dan sistematika pembahasan.
BAB II : LANDASAN TEORI Bab
ini berisi tentang : Pengertian
shalat dan kedudukannya dalam islam, rukun islam, syarat wajib shalat,
pengertian kesehatan dan aspek – aspek kesehatan.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang shalat tentang shalat
sebagai pembentuk kepribadian dan manfaatnya bagi kesehatan.
BAB IV:PENUTUP
Bab ini berisi tentang
kesimpulan, saran-saran dan penutup
BAB II
SHALAT
A.
Pengertian
Shalat dan Kedudukanya
Dalam Islam
Shalat menurut pengertian bahasa artinya do’a atau do’a mengharap
kebaikan. Adapun menurut definisi syar’i adalah ucapan – ucapan dan gerakan –
gerakan khusus yang di mulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam.
Disebut shalat adalah karena shalat
sebagai tali penghubung (shilah) langsung antara hamba dengan Rabnya dengan
tujuan memberikan pengagungan dan syukur kepada Allah, berdo’a agar di karuniai
rahmat dan memohon ampun supaya dirinya memperoleh manfaat – manfaat besar di
duinia dan di akhiratnya.
Shalat mempunyai kedudukan yang sangat
tinggi dalam agama Islam karena shalat adalah salah satu rukun islam yang lima,
di mana islam di bangun di atasnya. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA dari
Nabi Muhammad SAW beliau bersabda:
بنيىالاسلا م على خمسة على ان يوخدالله واقا م الصلاة وايتا ء الزكاة وصيا
م رمضان والحج من
استطا ع اليه سبيلا
Artinya:
“Islam di bangun di atas lima perkara : Bersaksi bahwa tidak ada Ilah ( yabg
haq) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, puasa di bulan ramadhan, dan menunaikan haji ke baitullah
bagi yang mampu” (Mutafaq alaih).
Shalat
merupakan puncak tertinggi dari semua ibadah, sebagai semua ibadah selain
shalat itu turun kepada Nabi SAW melalui perantara malaikat jibril kecuali
shalat. Allah langsung memerintahkan kepada Nabi SAW ketika beliau isro’ mi’roj
dan melawati langit ke ketujuh menuju ke sidrotul muntaha, Allah perintahkan
beliau dengan perintah langsung tanpa ada perantara. Hal itu menunjukkan kepada
kita semua akan betapa pentingnya shalat dalam hidup kita jika kita ingin mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
Dari
pengertian di atas disimpulkan bahwa shalat adalah puncaknya ibadah, atau
ibadah yang tertinggi dari semua ibadah yang merupakan rangkaian dari ucpaan
dan perbuatan (gerakan) yang di mulai dengan
takbir dan di akhiri dengan salam. (Ahmad : 2008 : 13).
B.
Rukun – Rukun Shalat
1.
Niat
2.
Takbiratul ikhram
3.
Berdiri tegak bagi yang mampu
4.
Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat
5.
Rukuk dengan tuma’ ninah
6.
I’tidal dengan tuma’ ninah
7.
Sujud duakali dengan tuma’ ninah
8.
Duduk di antara dua suju dengan tuma’ ninah
9.
DUduk tasyahud akhir dengan tuma’ ninah
10. Membaca tasyahud akhir denag tuma’ ninah
11. Membaca shalawat Nabi pada
tasyahud akhir
12. Membaca salam
13. Tertib
C . Syarat – Syarat shalat
1. Beragama islam
2. Baligh dan berakal
3. Suci dari hadast dan najis
4. Suci seluruh anggota badan
dan tempat
5. Menutup aurat
6. Masuk waktu yang telah di
tentukan oleh masing masing shalat
7. Menghadap kiblat
8. Mengetahui mana yang rukun
dan yang sunah (Tolhah Ma’ruf(Dkk), 2008 : 46 – 49).
D . Pengertian Kesehatan
Secara
umum pengertian kesehatan yaitu suatu kondisi atau keadaan secara umum
seseorang dari segi semua aspek. Dalam pengertian ini di maksudkan bahwa
kesehatan merupakan tingkat koefisien dari fungsional dengan atau tanpa
metabolisme dari suatu organisme dan juga termaksud manusia. Kesehatan dapat
juga di artikan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut undang –
undang kesehatan adalah kesejahteraan dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pada
tahun 1986 (VVHO, dalam piagam) Ottawa untuk promosi kesehatan mengatakan
pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari – hari, bukan
tujuan hidup, kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan
pribadi serta kemampuan fisik. Seseorang di katakana sehat apabila memiliki
tubuh yang jasmaniyah yang sehat, tidak berpenyakit, gizi yang baik, jiwa yang
tenang, tidak gelisah, mempunyai kedudukan sosial yang baik, mempunyai rumah
tangga yang berindung dan di hargai sebagai manusia.
Pengertian Sehat Menurut Ahli WHO | Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh, jiwa, dan lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, diet seimbang, bekerja, istirahat, tidur, santai, kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan gaya hidup yang baik. Selama beberapa dekade, pengertian sehat masih dipertentangkan para ahli dan belum ada kata sepakat dari para ahli kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia. Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat defenisi universal yang menyatakan bahwa pengertian sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
Pengertian Sehat Menurut Ahli WHO | Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh, jiwa, dan lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, diet seimbang, bekerja, istirahat, tidur, santai, kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan gaya hidup yang baik. Selama beberapa dekade, pengertian sehat masih dipertentangkan para ahli dan belum ada kata sepakat dari para ahli kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia. Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat defenisi universal yang menyatakan bahwa pengertian sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar