Rabu, 05 April 2017

MANFAAT IBADAH SHALAT UNTUK KESEHATAN MENURUT AHLI MEDIS

BAB I
PENDAHULUAN          
A.    Latar Belakang Masalah
          Ilmu pengetahuan modern tak hentinya memperlihatkan dan mengungkap tentang hikmah di balik syariat islam yang suci ini, yang di bawa oleh Nabi Muhammmad SAW. Diantara sekian penemuan gemilang dan keajaiban nyata itu adalah mukjizat shalat, sebuah ibadah yang Allah wajibkan kepada hamba – hambanya dan Allah simpan didalamnya berbagai rahasia dan manfaat yang tidak bisa di hitung oleh siapapun. Bagaimana tidak, sedangkan shalat adalah sarana hubungan antara seorang hamba dan penciptannya, ia adalah cahaya yang menerangi jalan yang dia lewati.
          Bagi mayoritas kaum muslim, shalat masih disalah pahami sebagai kewajiban yang membebani. Akibatnya, mereka malas dan enggan melaksanakan shalat. Sebagian lainnya melaksanakan shalat tanpa menunaikan adab – adabnya, hasilnya shalat tidak berbekas dalam perilaku harian mereka.
          Selama ini shalat memang baru dikaji dari aspek hukum fiqih semata. Paling jauh para ulama’ aklhak membahas pengaruh shalat bagi kesehatan rohani. Kini sudah saatnya kita meninjau ulang shalat kita . Berbagai penelitian terbaru dari aspek psikologis, sosiologis dan medis menunjukkaan bahwa shalat mempunyai banyak energi dahsyat.
          Para ahli medis meneliti dan menemukan fakta bahwa shalat mengandung senam jasmani yang menyehatkan fisik, melancarkan peredaran darah, menghindarkan dari penyakit varies, menguatkan tulang dan menjaga tubuh dari serangan jantung. Oleh karena itu penulis akan membuat paper yang membahas tentang’’MANFAAT IBADAH SHALAT UNTUK KESEHATAN MENURUT AHLI MEDIS”.

B.     Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang perlu dibahas dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa rahasia – rahasia yang berkaitan dengan hati dan jiwa di dalam shalat?
2.      Bagaimana makana gerakan – gerakan shalat secara batiniyah?
3.      Apa manfaat gerakan – gerakan shalat untuk kesehatan manusia?

C.    Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui rahasi – rahasia yang berkaitan dengan hati dan jiwa di dalam shalat
2.      Mengetahui makna – makna gerakan shalat secara batiniyah
3.      Mengetahui manfaat gerakan shalat untuk kesehatan manusia

D.    Jenis Penelitian
          Penulis dalam membuat paper ini menggunakan jenis penelitian pustaka ( Library reseact ) yaitu segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karanagan-karangan ilmiah, tesis, disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku-buku tahunan, enseklopedia dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik oleh karena itu penulis melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang guna memperoleh bahan-bahan dan ionformasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca, dikaji, dicatat dan dimanfaatkan.(Roth, 1986).

E.      Metode Pengumpulan Data
          Yang dimaksud mengumpulkan data adalah suatu pengolahan dalam pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Di dalam penyusunan paper ini penulis lebih menekankan pada metode dokumentasi yaitu dengan membaca buku-buku yang ada sangkutannya dengan paper ini serta pencarian informasi yang ada dalam internet, kemudian penulis menghubungkan kedua informasi tersebut sehingga menjadi paper sederhana ini.

F.     Metode Penulisan Data
          Dalam penulisan data yang ada maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1.      Metode Deduktif
          Metode Deduktif  adalah suatu metode dengan cara mengambil hal-hal yang  bersifat umum kemudian dijelaskan ke hal-hal yang bersifat khusus.
2.        Metode Induktif
          Metode Induktif adalah suatu metode dengan cara mengambil dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian dijelaskan ke hal-hal umum.
G.   Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasn paper ini penulis menguraikan sistematika sebagai berikut:
BAB I  : PENDAHULUAN
       Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis dan sistematika pembahasan.
BAB II : LANDASAN TEORI                                                                                   Bab ini berisi tentang : Pengertian shalat dan kedudukannya dalam islam, rukun islam, syarat wajib shalat, pengertian kesehatan dan aspek – aspek kesehatan.
BAB III : PEMBAHASAN
       Bab ini berisi tentang shalat tentang shalat sebagai pembentuk kepribadian dan manfaatnya bagi kesehatan.
BAB IV:PENUTUP
          Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan penutup
   

BAB II
SHALAT

A.    Pengertian Shalat dan Kedudukanya Dalam Islam
       Shalat menurut pengertian bahasa artinya do’a atau do’a mengharap kebaikan. Adapun menurut definisi syar’i adalah ucapan – ucapan dan gerakan – gerakan khusus yang di mulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam.
       Disebut shalat adalah karena shalat sebagai tali penghubung (shilah) langsung antara hamba dengan Rabnya dengan tujuan memberikan pengagungan dan syukur kepada Allah, berdo’a agar di karuniai rahmat dan memohon ampun supaya dirinya memperoleh manfaat – manfaat besar di duinia dan di akhiratnya.
       Shalat mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dalam agama Islam karena shalat adalah salah satu rukun islam yang lima, di mana islam di bangun di atasnya. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda:
بنيىالاسلا م على خمسة على ان يوخدالله واقا م الصلاة وايتا ء الزكاة وصيا م رمضان والحج من استطا ع اليه سبيلا
            Artinya: “Islam di bangun di atas lima perkara : Bersaksi bahwa tidak ada Ilah ( yabg haq) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan ramadhan, dan menunaikan haji ke baitullah bagi yang mampu” (Mutafaq alaih).
            Shalat merupakan puncak tertinggi dari semua ibadah, sebagai semua ibadah selain shalat itu turun kepada Nabi SAW melalui perantara malaikat jibril kecuali shalat. Allah langsung memerintahkan kepada Nabi SAW ketika beliau isro’ mi’roj dan melawati langit ke ketujuh menuju ke sidrotul muntaha, Allah perintahkan beliau dengan perintah langsung tanpa ada perantara. Hal itu menunjukkan kepada kita semua akan betapa pentingnya shalat dalam hidup kita  jika kita ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
            Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa shalat adalah puncaknya ibadah, atau ibadah yang tertinggi dari semua ibadah yang merupakan rangkaian dari ucpaan dan perbuatan (gerakan) yang di mulai dengan  takbir dan di akhiri dengan salam. (Ahmad : 2008 : 13).
      
B.     Rukun – Rukun Shalat
1.      Niat
2.      Takbiratul ikhram
3.      Berdiri tegak bagi yang mampu
4.      Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat
5.      Rukuk dengan tuma’ ninah
6.      I’tidal dengan tuma’ ninah
7.      Sujud duakali dengan tuma’ ninah
8.      Duduk di antara dua suju dengan tuma’ ninah
9.      DUduk tasyahud akhir dengan tuma’ ninah
10.  Membaca  tasyahud akhir denag tuma’ ninah
11.  Membaca shalawat Nabi pada tasyahud akhir
12.  Membaca salam
13.  Tertib
C .  Syarat – Syarat shalat
1.      Beragama islam
2.      Baligh dan berakal
3.      Suci dari hadast dan najis
4.      Suci seluruh anggota badan dan tempat
5.      Menutup aurat
6.      Masuk waktu yang telah di tentukan oleh masing masing shalat
7.      Menghadap kiblat
8.      Mengetahui mana yang rukun dan yang sunah (Tolhah Ma’ruf(Dkk), 2008 : 46 – 49).
D .  Pengertian Kesehatan
                        Secara umum pengertian kesehatan yaitu suatu kondisi atau keadaan secara umum seseorang dari segi semua aspek. Dalam pengertian ini di maksudkan bahwa kesehatan merupakan tingkat koefisien dari fungsional dengan atau tanpa metabolisme dari suatu organisme dan juga termaksud manusia. Kesehatan dapat juga di artikan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut undang – undang kesehatan adalah kesejahteraan dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pada tahun 1986 (VVHO, dalam piagam) Ottawa untuk promosi kesehatan mengatakan pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari – hari, bukan tujuan hidup, kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi serta kemampuan fisik. Seseorang di katakana sehat apabila memiliki tubuh yang jasmaniyah yang sehat, tidak berpenyakit, gizi yang baik, jiwa yang tenang, tidak gelisah, mempunyai kedudukan sosial yang baik, mempunyai rumah tangga yang berindung dan di hargai sebagai manusia.

Pengertian Sehat Menurut Ahli WHO | Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh, jiwa, dan lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, diet seimbang, bekerja, istirahat, tidur, santai, kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan gaya hidup yang baik. Selama beberapa dekade, pengertian sehat masih dipertentangkan para ahli dan belum ada kata sepakat dari para ahli kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia. Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat defenisi universal yang menyatakan bahwa pengertian sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Tidak ada komentar: