Rabu, 05 April 2017

Proposal Kualitatif Tentang Model Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Melalui Program Parent Day di Kb-Tk Al Azhar 28 Solo Baru


1.      Judul Penelitian
Judul dari penelitian ini adalah “Model Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Melalui Program Parent Day di Kb-Tk Al Azhar 28 Solo Baru”.
2.      Latar Belakang
Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. UU Sisdiknas Pasal 1 menjelaskan bahwasanya satuan pendidikan terdiri dari tiga, yaitu jalur formal, non-formal dan informal.  Selebihnya dijelaskan pula dalam bab VI pasal 13 ayat 1 bahwa semua jalur yang ada harus bekerjasama, saling melengkapi dan memperkaya. Hal yang sama juga diterangkan oleh Ki Hajar Dewantara, dalam Tri Pusat pendidikannya disebutkan bahwa pusat pendidikan ada di tiga tempat, yaitu dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut tentunya memiliki keterkaitan satu sama lain dan justru bukan meniadakan satu dengan yang lainnya. Dari hal yang sudah diuraikan diketahui bersama bahwa pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga berlangsung dalam keluarga, dan masyarakat yang akan berlangsung seumur hidup manusia. Hal ini juga diperkuat dalam GBHN Tap MPR  No II/MPR/1983 bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat, karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Pentingnya pendidikan membuat semua lapisan maupun jalur harus bekerjasama satu sama lainnya. Terlebih partisipasi orang tua dan masyarakat menjadi syarat penting bagi keberhasilan pembangunan pendidikan dalam otonomi daerah. Bahkan menurut Hamalik, orang tua turut bertanggung jawab akan kemajuan belajar anak-anaknya. Bahkan dalam penelitian telah membuktikan efek positif dari keterlibatan orang tua terhadap pendidikan anak akan mempengaruhi outcome sekolah. . (Dalam Siti Irene Astuti dan Prihastuti, 2009:2).
Dari hal tersebut diketahui bahwasanya partisipasi orang tua sangat membantu perkembangan belajar anak. Peran aktif orang tua berpengaruh terhadap pendidikan anak. Namun, kebanyakan orang tua pada saat ini hanya menyerahkan pendidikan anak-anaknya pada pendidikan formal saja yang dikelola oleh sekolah. Tanggung jawab orang tua akan pendidikan anaknya diserahkan sepenuhnya pada guru yang ada di sekolah. (http://lektur.kemenag.go.id/2013/6/24). Dalam hal ini orang tua hanya bersikap pasif dalam proses pendidikan anak-anaknya. Mereka hanya sekedar memberikan fasilitas, tetapi tidak ditindaklanjuti dengan usaha konkrit. Padahal yang telah kita ketahui bersama bahwa orang tua ketika berperan aktif dalam pembelajaran anak akan berdampak positif bagi perkembangan belajar anaknya. Anak akan terbangun semangat belajarnya secara psikis, dimana ketika seorang anak belajar dalam keadaan senang maka ia akan relaks sehingga mudah dalam menerima pelajaran yang diberikan.
Mengingat pendidikan bukan hanya mencetak lulusan yang memiliki kemampuan akademik saja melainkan juga akhlak, moral dan spiritualitas. Maka Orang tua juga berperan sebagai penanggung jawab utama pendidikan anak, sehingga tidak boleh 100% menyerahkan pendidikan anak pada sekolah, apalagi dengan banyaknya kasus yang terjadi yang memperlihatkan adanya pergeseran makna pendidikan menjadi pengajaran semata. Peran serta keluarga dan masyarakat dalam pendidikan perlu diterapkan dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan. Sehingga pendidikan bukan menjadi tanggung jawab tunggal sekolah tetapi tanggung jawab bersama seperti yang telah dijelaskan dari berbagai sumber di atas.
Menyadari akan tanggung jawab orang tua dan kebutuhan peserta didik pada situasi belajar yang kondusif dan kontekstual, maka KB-TK Islam Al-Azhar 28 Solo Baru mengembangkan pendidikan berbasis parent day yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali, dimana sekolah mendatangkan guru tamu yang merupakan orang tua dari murid. Sekolah diharapkan dapat melakukan kerja sama dengan orang tua siswa untuk menjadi guru tamu. Adanya guru tamu ini merupakan sinkronisasi antar pembelajaran di sekolah dan di rumah.  Orang tua diberi kebebasan dalam menggunakan media dalam pembelajaran. Mereka akan mendapat sekali kesempatan menjadi guru tamu. Untuk harinya, orang tua diberi kebebasan untuk memilih menyesuaikan dengan kesibukan masing-masing orang tua.(http://al-azharsolobaru.net/berita-kb-tk/182-kb-tk-kembali-undang-ortu-jadi-guru-tamu.html/2013/6/24).
Dari uraian di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimana model keterlibatan orang tua dalam pembelajaran melalui program parent day yang ada di KB-TK AlAzhar 28 Solo Baru. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul “Model Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Melalui Program Parent Day di KB-Tk Al Azhar 28 Solo Baru”.
3.      Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana model keterlibatan orang tua dalam pembelajaran melalui program parent day di KB-TK Al Azhar 28 Solo Baru.
4.      Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui model keterlibatan orang tua dalam pembelajaran melalui program parent day di KB-TK Al Azhar 28 Solo Baru.
5.      Luaran Penelitian
Luaran penelitian ini adalah memberikaan gambaran tentang Model Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Melalui Program Parent Day di KB-TK Al Azhar 28 Solo Baru.
6.      Kontribusi Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:
a.       Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang model keterlibatan orang tua dalam pembelajaran melalui program parent day.
b.      Manfaat Praktis
Memberikan gambaran kepada lembaga pendidikan tentang model keterlibatan orang tua dalam pembelajaran melalui program parent day.
.
7.      Tinjauan Pustaka
a.       Keterlibatan Orangtua
Adiwikarta (1988:68) menyebutkan “Keluarga  adalah suatu sistem yang terdiri atas subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan saling pengaruhi satu sama lain”. Adapun subsistem sosial itu bukan unit-unit fisik, melainkan peran-peran atau fungsi. Sebagai sebuah sistem sosial, keluarga berhubungan dan punya kesalingtergantungan tertentu dengan keluarga lain dan sistem sosial lain seperti dengan organisasi, kantor, sekolah dan lain-lain.
Konsep keterlibatan orang tua bukanlah hal baru di lingkungan pendidikan dan telah memainkan peran yang nyata. Pihak yang terlibat dalam keterlibatan orang tua adalah sekolah, keluarga dan kemitraan masyarakat. Oleh karena itu tiga aspek yang saling mempengaruhi tersebut harus disatukan disetiap pendidikan dan pengembangan anak.
Menurut Defense Fund dalam Olsen dan Fuller (2003:136) bahwa “Setiap sekolah akan mengunggulkan kemitraan yang akan meningkatkan keterlibatan orang tua dan berpartisipasi dalam pertumbuhan sosial, emosi, dan akademik anak”. Hal tersebut tentu saja mendorong sekolah dan kerja sama masyarakat untuk membantu kesuksesan anak-anak dalam pendidikan.
Dengan memiliki dasar yang baik dalam bidang ketrampilan berkomunikasi, menurut Lindenfield (1997:8), maka anak- anak akan dapat:
1)      Mendengarkan orang lain dengan tepat, tenang dan penuh perhatian.
2)      Bisa berbincang- bincang dengan orang lain dari segala usia dan segala jenis latar belakang.
3)      Membaca dan memanfaartkan bahasa tubuh orang lain.
4)      Bicara di depan umum tanpa rasa takut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterlibatan orang tua adalah pencapaian tujuan bersama oleh sekolah, keluarga dan masyarakat  dan kerja sama tersebut sangat diperlukan anak-anak untuk dapat sukses di dalam pendidikan.
b.      Manfaat dari Keterlibatan Orang Tua
Menurut pendapat Henderson dan Berla dalam Olsen dan Fuller (2003:136), tanda-tanda yang paling akurat dari pemahaman siswa di sekolah adalah  bukan dikarenakan status sosial tetapi tingkat dimana keluarga siswa mampu untuk:
1)       Menciptakan lingkungan rumah yang dapat mendorong pembelajaran.
2)       Menunjukkan harapan yang tinggi (tapi masuk akal) untuk pemahaman dan masa depananak.
3)       Menjadi pendorong pendidikan anak-anak di sekolah dan di masyarakat
Anderson dan Berla (1994) telah mengkaji dan menganalisis delapan puluh lima kajian yang telah mendokumentasikan manfaat menyeluruh dari  keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak. Sebuah keterlibatan orang tua yang direncanakan secara efektif dan diterapkan dengan baik akan memberi manfaat yang sangat banyak bagi orang tua, pendidik, dan sekolah.
1)      Adapun manfaat bagi Anak-anak adalah:
a)      Anak-anak cenderung lebih paham, tanpa memandang latar belakang suku atau ras, status sosial ekonomi maupun tingkat pendidikan orang tua.
b)      Secara umum anak-anak mendapatkan peringkat, nilai dan presentasi kehadiran yang lebih baik.
c)      Anak-anak secara konsisten mengerjakan pekerjaan rumah mereka.
d)     Anak-anak memiliki harga diri yang lebih baik akan lebih disiplin dan menampakkan pendapat serta motivasi untuk bersekolah.
e)      Perilaku positif anak-anak tentang sekolah akan selalu berhasil meningkatkan perilaku baik di sekolah serta mengurangi pelanggaran disiplin.
f)       Meminimalkan jumlah siswa yang ditempatkan di pendidikan khusus dan di kelas remidial.
2)      Manfaat bagi Orang Tua
a)      Para orang tua meningkatkan interaksi dan diskusi dengan anak-anak mereka dan para orang tua menjadi lebih responsive dan sensitive terhadap perkembangan intelektual, sosial, dan emosi anak-anak.
b)      Para orang tua lebih percaya diri dalam mengasuh dan terampil dalam membuat keputusan.
c)      Sebagai orang tua, memperoleh wawasan tentang perkembangan anak, akan lebih berguna dan menjadi dorongan positif sehingga mengurangi pemberian hukuman pada anak-anak mereka.
d)     Para orang tua memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tugas guru dan kurikulum sekolah.
e)      Saat para orang tua sadar tentang apa yang dipelajari anak-anak, mereka  dengan senang hati membantu ketika para guru meminta mereka terlibat dalam aktivitas pembelajaran di rumah.
f)       Persepsi orang tua terhadap sekolah menjadi lebih baik dan memperkuat ikatan serta komitmen dengan sekolah.
g)      Para orang tua akan lebih sadar dan menjadi lebih peduli terhadap kebijakan-kebijakan pendikdikan anak-anak mereka ketika para orang tua diminta sekolah untuk terlibat sebagai tim pengambil keputusan.

3)      Manfaat bagi Pendidik
a)      Ketika suatu sekolah memiliki tingkat presentasi yang tinggi dalam melibatkan orang tua baik di dalam maupun di luar sekolah, para guru dan kepala sekolah akan mudah mendapat pengalaman memperoleh kewenangan yang lebih tinggi.
b)      Para guru dan kepala sekolah selalu mendapatkan penghargaan yang
c)      Keterlibatan orang tua yang konsisten membuat peningkatan komunikasi dan hubungan antara para orang tua, guru, dan tenaga kependidikan.
d)     Guru dan kepala sekolah memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai budaya keluarga dan keberagamannya, dan mereka membuat penghargaan yang dalam untuk kemampuan dan waktu para orang tua.
e)      Guru dan kepala sekolah dapat melaporkan peningkatan hasil kinerja mereka.

4)      Manfaat bagi sekolah :
a)      Sekolah yang aktif melibatkan para orang tua dan masyarakat mudah mewujudkan reputasi yang baik di masyarakat
b)      Sekolah juga lebih berpengalaman dalam dukungan masyarakat
c)      Program-program sekolah yang mendorong dan mendukung para orang tua selalu bertindak lebih baik dan memiliki program dengan kualitas tinggi daripada yang tidak melibatkan para orang tua.

c.        Cara Sekolah dan Guru Melibatkan Para Orang Tua
Sudah sangat jelas dan tidak terbantahkan bahwa keterlibatan orang tua sangat sesuai dan memiliki dampak positif yang sangat luas. Meskipun banyak  pendidik dan sekolah setuju dan mendukung konsep keterlibatan orang tua serta dampaknya pada anak-anak dari prasekolah sampai sekolah menengah atas, banyak juga yang tidak menyampaikan pengetahuan atau pedoman dalam perencanaan, penerapan, dan hasil yang dicapai.
Jaringan Kemitraan Sekolah tingkat nasional yang dibenttuk oleh Joyce Epstein dan para rekannyadi Universitas John Hopkins ditantang mengembangkan enam jenis keterlibatan orang tua berdasarkan model teori overlapping spheres of influence. Tiap jenis keterlibatan terdiri dari banyak aktivitas yang berbeda untuk mempromosikan dan menjalin kemitraan. Tiap jenis memberikan hasil yang berbeda untuk anak-anak, para orang tua, para guru, dan sekolah, bergantung seberapa baiknya desain, perencanaan, dan penerapan tiap jenis keterlibatan orang tua tersebut. Tapi yang pasti tiap sekolah harus memperhatikan kebutuhan sekitar. Diantara tipe keterlibatan orang tua antara lain:
1)      Tipe Tanggung Jawab Dasar dari Keluarga
Dasar paling utama dalam keterlibatan orang tua adalah keberlanjutan tanggung jawab untuk meningkatkan anak mereka dengan mendukung anak-anak dengan makanan, pakaian, perlindungan, kesehatan, dan keselamatan. Bentuk kegiatan yang mendukung tipe ini seperti:
a)      Memberikan informasi-informasi terbaru kepada seluruh orang tua dengan berbagai cara
b)      Membuat kelompok atau pertemuan khusus orang tua.
c)      Membuat sebuah program yang didukung orang tua.

2)       Komunikasi
Komunikasi yang efektif penting untuk membangun sebuah kemitraan yang sukses antara sekolah dan rumah. Komunikasi tersebut hendaknya dibangun dua arah untuk berbagi informasi. Tujuan utama sekolah dalam berkomunikasi adalah memberi dan menerima sehingga dapat mewujudkan tujuan umum serta tindak lanjutnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk membangun komunikasi dua arah yaitu:
a)      Informasi harus jelas, berguna dan mudah dibaca
b)      Mengadakan pertemuan khusus dengan para orang tua yang memiliki keterbatasan berbahasa
c)      Mengembangkan beragam cara agar orang tua bisa berkomunikasi dengan sekolah.

3)      Sukarelawan
Aktifitas tipe ini adalah bantuan orang tua untuk guru dan tenaga kependidikan dalam mendukung program sekolah serta membantu aktivitas dan kerja sekolah termasuk tujuan perjalanan, bagian-bagian kelas, dan penampilan kelas.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menerapkan program sukarelawan adalah:
a)      Perekrutan
b)      Pelatihan dan pengawasan
c)      Pengenalan

4)      Pembelajaran di Rumah
Dalam wilayah pendidikan anak usia dini, dasar utama adalah orang tua dan guru yang paling berpengaruh. Orang tua berpengaruh besar untuk apa yang dilakukan anak-anak di rumah. Termasuk juga pendampingan orang tua untuk mencapai tujuan belajar anak. Akan lebih banyak waktu yang tersedia di rumah daripada di sekolah untuk belajar dan membangun tingkah laku positif dalam pendidikan. Beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan aktivitas belajar di rumah yaitu:
a)      Mendengar dan memperhatikan anak ketika membaca.
b)      Pusat kegiatan belajar.
c)      Menyediakan perlengkapan di rumah.
d)     Belajar di rumah dengan segala ketersediaan.
e)      Membuat perpustakaan keluarga.

5)      Pembuat keputusan
Keterlibatan orang tua dalam membuat keputusan memiliki beragam bentuk, seperti memilih sekolah, mengkaji dan mengevaluasi program sekolah, mengukur kemampuan biaya, mendengarkan pendapat, peran pembinaan dalam komite sekolah, dan perlindungan hukum untuk sekolah, keluarga, dan anak-anak.

b.      Parent Day
Menurut Sappe (2012) selaku kepala sekolah Sekolah Islam Athirah, Parent Day merupakan salah satu program, dimana orangtua siswa disekolah ini mengajar di TK. Progam ini bertujuan untuk menjalin koordinasi antara pihak sekolah, dan juga untuk memberikan kesempatan kepada orangtua siswa untuk merasakan bagaimana mengajar siswa di TK. (http://www.sekolahathirah.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=978:parents-day&catid=130:manajemen&Itemid=909). Hal ini berati bahwa Orang tua selaku Wali siswa dituntut untuk bisa menjalin kerjasama dengan pihak sekolah dan merasakan bagaimana mengajar anaknya dan siswa lain.
Sejalan dengan pengertian Parent day diatas, Muhammad Natsir (2012) menguraikan bahwa Progam Parent Day adalah Program kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh orang tua dan diterapkan lansung dalam kegiatan pembelajaran bersama anak didik. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh orang tua wali siswa bersama anak didik inilah pengertian yang dimaksudkan diatas.
Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa Parent Day adalah hari orang tua dimana orang tua, bertindak sebagai pendidik di dalam proses belajar mengajar sesuai dengan background kehidupannya masing-masing.

8.      Metode Penelitian
a.   Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang mengode fakta penelitian data dengan berlandasan pada pengungkapan apa-apa yang diungkapkan oleh responden dari data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka (Moleong, 2007:4). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yakni penelitian yang menggunakan pengumpulan data / informasi sebanyak-banyaknya mengenai gejala yang ada di tempat penelitian.
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Metode deskriptif memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta (fact finding) sebagaimana keadaan sebenarnya (Hadari Nawawi, 1994:4).
Jadi yang dimaksud dengan kualitatif deskriptif adalah penelitian untuk membahas gambaran yang lebih jelas mengenai situasi-situasi sosial  atau kejadian sosial dengan menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami dan disampaikan tanpa dilakukan perhitungan statistik.
Dengan demikian, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif yang secara rinci  mendiskripsikan  bagaimana model keterlibatan orangtua pada program Parent Day Di TK Al Azhar 28 Solo Baru.

b.      Setting Penelitian
Setting yang diambil dalam penelitian ini adalah di TK Al Azhar 28 Solo Baru Jl. Raya Solo Baru-Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia 57556. Telp. 0271-625816, 626918. Fax. 0271-624581. Karena di TK Al Azhar 28 Solo Baru ini merupakan salah satu lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak yang menerapkan program Parent Day (Orang tua mengajar).

c.       Subyek dan Informan Penelitian
1)      Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian yaitu Orangtua siswa (Pelaku Parent day) dan murid di TK Al Azhar 28 Solo Baru.
2)      Informan Penelitian
Informan adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan diteliti dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. Dengan penelitian ini maka yang menjadi informan dalam penelitian ini  adalah Guru dan Kepala Sekolah di TK Al Azhar 28 Solo Baru.

d.      Metode Pengumpulan Data
Dengan memperhatikan pada sumber data maka dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan  dokumentasi serta interview.
1)      Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk mengamati perilaku yang relevan dan kondisi lingkungan yang tersedia di lapangan penelitian. Metode observasi ini digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar (Sutopo, 2002:64).
Observasi ini di gunakan untuk mengamati pelaksanaan progam parent day yang dimana didalamnya terdapat model keterlibatan orangtua dalam pembelajaran di TK Al Azhar 28 Solo Baru.   

2)      Metode Wawancara (interviewer)
Menurut Lexy J. Moleong (2009: 186) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Sedangkan menurut Abu Achmadi dan Cholid Narbuko (2002: 82), wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.
Metode ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh data langsung dari orang tua siswa pelaku parent day, guru – guru, siswa dan kepala sekolah terkait.

3)      Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah sistem bahan tertulis ataupun film (Lexy Moleong, 2004:161). Sedangkan dalam bukunya Abu Ahmadi dan widodo Supriyono (2004: 96), dokumentasi adalah cara mengetahui sesuatu dengan melihat catatan-catatan, arsip-arsip, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan orang yang diteliti atau diselidiki.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang telah didokumentasikan dari proses pelaksanaan program parent day.

e.       Keabsahan Data
Keabsahan data adalah usaha meningkatkan derajat kepercayaan data apakah data tersebut dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Untuk menetapkan keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang partisipasi, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kajian kasus negative, dan pengecekan anggota (Moleong,2007:324). Namun dalam hal ini peneliti hanya menggunakan tehnik triangulasi.
Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut (Meleong,2007:330)
Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi dengan menggunakan sumber adalah memeriksa keabsahan dan kebenaran informasi berbeda atas kebenaran informasi melalui sumber yang berbeda. Jika dua sumber memberikan informasi berbeda atas kebenaran suatu informasi, maka dicari informan yang lain sehingga diperoleh informasi yang dipandang shahih.

f.    Teknik Analisis Data
Sutopo (1998:34) mengemukakan tentang metode analisa data sebagai berikut : "data yang berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumen, dan lain-lain yang sudah disusun teratur, tetap berupa kata yang amat banyak sebelum siap digunakan dalam analisis."
Analisis data yang penulis gunakan dalam menyusun laporan penelitian ini adalah analisis diskriptif interaktif.
Model analisis interaktif (interactive model of analysis) adalah model analisis dimana antara ketiga komponennya (data reduction, data display, conclusion drawing) memiliki aktivitas berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data berbagai proses siklus. (Miles&Huberman,1984:34-37).
Ketiga komponen tersebut adalah :
1)      Data Reduction
Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data (kasar) yang ada dalam fieldnote. Data ini dimulai sejak peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, tentang pemilihan kasus, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan tentang cara pengumpulan data yang akan dipakai. Pada saat pengumpulan data berlangsung, data reduction berupa singkatan, koding, memusatkan tema, membuat batas-batas permasalahan dan menulis memo.


2)      Data Display
Data display adalah suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Data display meliputi berbagai jenis matriks, gambar/ skema, jaringan kerja, keberkaitan kegiatan dan tabel. Kesemuanya dirancang guna merakit informasi secara teratur supaya mudah dilihat dan dimengerti dalam bentuk yang kompak.

3)      Conclusion Drawing
Merupakan kegiatan pengambilan konklusi secara teliti, jelas dan memiliki landasan yang kuat atau pengujian validitas makna data agar kesimpulan yang diambil lebih kokoh.



DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2007. Prinsip dan Praktek Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:      Direktorat PAUD

H. B. Sutopo (2002) Metodologi Penelitian Kualitatif.Surakarta: Sebelas Maret University Press
Lexy. J.Moelong  (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

_________. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

_________. (2009).Metodologi penelitian Kualitatif (edisi revisi), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mattew Miles, M Huberman. (1984). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI Press

Munandar, Utami. Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999

Norman K. Denzin. (2000). Handbook of Qualitative Research. London : Sage Publications,Inc

Papalia, Diane E, Etc. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan, terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Suharsimi Arikunto. (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta

UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Yunus Namsa.(2000). Metode Penelitian (suatu pendekatan proposal). Ternate: Pustaka Firdaus

Siti Irene Hastuti dan Prihastuti. 2009. Model Partisipasi Orang Tua Dalam Mengatasi Problem Belajar Anak di Rumah Melalui Gerakan Brain Gym.

(http://lektur.kemenag.go.id/2013/6/24)

Tidak ada komentar: