1.
Judul
Penelitian
Judul dari
penelitian ini adalah “Model Keterlibatan Orang
Tua Dalam Pembelajaran Melalui Program Parent Day di Kb-Tk Al Azhar 28
Solo Baru”.
2. Latar Belakang
Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab semua lapisan masyarakat
tanpa terkecuali. UU Sisdiknas Pasal 1 menjelaskan bahwasanya satuan pendidikan
terdiri dari tiga, yaitu jalur formal, non-formal dan informal.
Selebihnya dijelaskan pula dalam bab VI pasal 13 ayat 1 bahwa semua jalur yang
ada harus bekerjasama, saling melengkapi dan memperkaya. Hal yang sama juga
diterangkan oleh Ki Hajar Dewantara, dalam Tri Pusat pendidikannya disebutkan
bahwa pusat pendidikan ada di tiga tempat, yaitu dalam keluarga, sekolah dan
masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut tentunya memiliki keterkaitan satu sama
lain dan justru bukan meniadakan satu dengan yang lainnya. Dari hal yang sudah
diuraikan diketahui bersama bahwa pendidikan bukan hanya berlangsung di
sekolah, tetapi juga berlangsung dalam keluarga, dan masyarakat yang akan
berlangsung seumur hidup manusia. Hal ini juga diperkuat dalam GBHN Tap
MPR No II/MPR/1983 bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan
dilaksanakan di lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat, karena itu
pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah.
Pentingnya pendidikan membuat semua lapisan maupun jalur harus bekerjasama
satu sama lainnya. Terlebih partisipasi orang tua dan masyarakat menjadi syarat
penting bagi keberhasilan pembangunan pendidikan dalam otonomi daerah. Bahkan
menurut Hamalik, orang tua turut bertanggung jawab akan kemajuan belajar
anak-anaknya. Bahkan dalam penelitian telah membuktikan efek positif dari
keterlibatan orang tua terhadap pendidikan anak akan mempengaruhi outcome
sekolah. . (Dalam Siti Irene Astuti dan Prihastuti, 2009:2).
Dari hal tersebut diketahui bahwasanya partisipasi orang tua sangat
membantu perkembangan belajar anak. Peran aktif orang tua berpengaruh terhadap
pendidikan anak. Namun, kebanyakan orang tua pada saat ini hanya menyerahkan
pendidikan anak-anaknya pada pendidikan formal saja yang dikelola oleh sekolah.
Tanggung jawab orang tua akan pendidikan anaknya diserahkan sepenuhnya pada
guru yang ada di sekolah. (http://lektur.kemenag.go.id/2013/6/24). Dalam hal
ini orang tua hanya bersikap pasif dalam proses pendidikan anak-anaknya. Mereka
hanya sekedar memberikan fasilitas, tetapi tidak ditindaklanjuti dengan usaha
konkrit. Padahal yang telah kita ketahui bersama bahwa orang tua ketika
berperan aktif dalam pembelajaran anak akan berdampak positif bagi perkembangan
belajar anaknya. Anak akan terbangun semangat belajarnya secara psikis, dimana
ketika seorang anak belajar dalam keadaan senang maka ia akan relaks sehingga
mudah dalam menerima pelajaran yang diberikan.
Mengingat pendidikan bukan hanya mencetak lulusan yang memiliki kemampuan
akademik saja melainkan juga akhlak, moral dan spiritualitas. Maka Orang tua
juga berperan sebagai penanggung jawab utama pendidikan anak, sehingga tidak
boleh 100% menyerahkan pendidikan anak pada sekolah, apalagi dengan banyaknya
kasus yang terjadi yang memperlihatkan adanya pergeseran makna pendidikan
menjadi pengajaran semata. Peran serta keluarga dan masyarakat dalam pendidikan
perlu diterapkan dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan. Sehingga pendidikan
bukan menjadi tanggung jawab tunggal sekolah tetapi tanggung jawab bersama
seperti yang telah dijelaskan dari berbagai sumber di atas.
Menyadari akan tanggung jawab orang tua dan kebutuhan peserta didik pada
situasi belajar yang kondusif dan kontekstual, maka KB-TK Islam Al-Azhar 28
Solo Baru mengembangkan pendidikan berbasis parent day yang dilaksanakan
setiap satu minggu sekali, dimana sekolah mendatangkan guru tamu yang merupakan
orang tua dari murid. Sekolah diharapkan dapat melakukan kerja sama dengan
orang tua siswa untuk menjadi guru tamu. Adanya guru tamu ini merupakan
sinkronisasi antar pembelajaran di sekolah dan di rumah. Orang tua diberi
kebebasan dalam menggunakan media dalam pembelajaran. Mereka akan mendapat sekali
kesempatan menjadi guru tamu. Untuk harinya, orang tua diberi kebebasan untuk
memilih menyesuaikan dengan kesibukan masing-masing orang tua.(http://al-azharsolobaru.net/berita-kb-tk/182-kb-tk-kembali-undang-ortu-jadi-guru-tamu.html/2013/6/24).
Dari uraian di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimana model keterlibatan
orang tua dalam pembelajaran melalui program parent day yang ada di KB-TK
AlAzhar 28 Solo Baru. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk membuat penelitian
yang berjudul “Model Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Melalui
Program Parent Day di KB-Tk Al Azhar 28 Solo Baru”.
3.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana model
keterlibatan orang tua dalam pembelajaran melalui program parent day di
KB-TK Al Azhar 28 Solo Baru.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model keterlibatan
orang tua dalam pembelajaran melalui program parent day di KB-TK Al
Azhar 28 Solo Baru.
5.
Luaran
Penelitian
Luaran penelitian ini adalah memberikaan gambaran tentang Model
Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Melalui Program Parent Day di
KB-TK Al Azhar 28 Solo Baru.
6.
Kontribusi
Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang model keterlibatan orang tua dalam pembelajaran melalui program parent
day.
b. Manfaat Praktis
Memberikan gambaran kepada lembaga pendidikan tentang model
keterlibatan orang tua dalam pembelajaran melalui program parent day.
.
7.
Tinjauan
Pustaka
a. Keterlibatan Orangtua
Adiwikarta (1988:68) menyebutkan “Keluarga adalah suatu sistem yang
terdiri atas subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan saling pengaruhi
satu sama lain”. Adapun subsistem sosial itu bukan unit-unit fisik, melainkan
peran-peran atau fungsi. Sebagai sebuah sistem sosial, keluarga berhubungan dan
punya kesalingtergantungan tertentu dengan keluarga lain dan sistem sosial lain
seperti dengan organisasi, kantor, sekolah dan lain-lain.
Konsep keterlibatan orang tua bukanlah hal baru di lingkungan pendidikan
dan telah memainkan peran yang nyata. Pihak yang terlibat dalam keterlibatan
orang tua adalah sekolah, keluarga dan kemitraan masyarakat. Oleh karena itu
tiga aspek yang saling mempengaruhi tersebut harus disatukan disetiap
pendidikan dan pengembangan anak.
Menurut Defense Fund dalam Olsen dan Fuller (2003:136) bahwa “Setiap
sekolah akan mengunggulkan kemitraan yang akan meningkatkan keterlibatan orang
tua dan berpartisipasi dalam pertumbuhan sosial, emosi, dan akademik anak”. Hal
tersebut tentu saja mendorong sekolah dan kerja sama masyarakat untuk membantu
kesuksesan anak-anak dalam pendidikan.
Dengan memiliki dasar yang baik dalam bidang ketrampilan berkomunikasi,
menurut Lindenfield (1997:8), maka anak- anak akan dapat:
1) Mendengarkan orang lain dengan tepat, tenang
dan penuh perhatian.
2) Bisa berbincang- bincang dengan orang lain dari segala usia dan segala jenis
latar belakang.
3) Membaca dan memanfaartkan bahasa tubuh orang
lain.
4) Bicara di depan umum tanpa rasa takut.
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa keterlibatan orang tua adalah pencapaian tujuan bersama
oleh sekolah, keluarga dan masyarakat dan kerja sama tersebut sangat
diperlukan anak-anak untuk dapat sukses di dalam pendidikan.
b. Manfaat dari Keterlibatan Orang Tua
Menurut
pendapat Henderson dan Berla dalam Olsen dan Fuller (2003:136), tanda-tanda
yang paling akurat dari pemahaman siswa di sekolah adalah bukan
dikarenakan status sosial tetapi tingkat dimana keluarga siswa mampu untuk:
1) Menciptakan
lingkungan rumah yang dapat mendorong pembelajaran.
2) Menunjukkan
harapan yang tinggi (tapi masuk akal) untuk pemahaman dan masa depananak.
3) Menjadi
pendorong pendidikan anak-anak di sekolah dan di masyarakat
Anderson dan
Berla (1994) telah mengkaji dan menganalisis delapan puluh lima kajian yang
telah mendokumentasikan manfaat menyeluruh dari keterlibatan orang tua
dalam pendidikan anak. Sebuah keterlibatan orang tua yang direncanakan secara
efektif dan diterapkan dengan baik akan memberi manfaat yang sangat banyak bagi
orang tua, pendidik, dan sekolah.
1) Adapun manfaat bagi Anak-anak adalah:
a) Anak-anak cenderung lebih paham, tanpa
memandang latar belakang suku atau ras, status sosial ekonomi maupun tingkat
pendidikan orang tua.
b) Secara umum anak-anak mendapatkan peringkat,
nilai dan presentasi kehadiran yang lebih baik.
c) Anak-anak secara konsisten mengerjakan pekerjaan rumah mereka.
d) Anak-anak memiliki harga diri yang lebih baik akan lebih
disiplin dan menampakkan pendapat serta motivasi untuk bersekolah.
e) Perilaku positif anak-anak tentang sekolah akan selalu
berhasil meningkatkan perilaku baik di sekolah serta mengurangi pelanggaran
disiplin.
f) Meminimalkan jumlah siswa yang ditempatkan di pendidikan
khusus dan di kelas remidial.
2) Manfaat
bagi Orang Tua
a) Para
orang tua meningkatkan interaksi dan diskusi dengan anak-anak mereka dan para
orang tua menjadi lebih responsive dan sensitive terhadap perkembangan
intelektual, sosial, dan emosi anak-anak.
b) Para
orang tua lebih percaya diri dalam mengasuh dan terampil dalam membuat
keputusan.
c) Sebagai
orang tua, memperoleh wawasan tentang perkembangan anak, akan lebih berguna dan
menjadi dorongan positif sehingga mengurangi pemberian hukuman pada anak-anak
mereka.
d) Para
orang tua memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tugas guru dan kurikulum
sekolah.
e) Saat
para orang tua sadar tentang apa yang dipelajari anak-anak, mereka dengan
senang hati membantu ketika para guru meminta mereka terlibat dalam aktivitas
pembelajaran di rumah.
f) Persepsi orang tua terhadap sekolah menjadi lebih baik
dan memperkuat ikatan serta komitmen dengan sekolah.
g) Para orang tua akan lebih sadar dan menjadi lebih peduli
terhadap kebijakan-kebijakan pendikdikan anak-anak mereka ketika para orang tua
diminta sekolah untuk terlibat sebagai tim pengambil keputusan.
3) Manfaat
bagi Pendidik
a) Ketika suatu sekolah memiliki tingkat presentasi yang
tinggi dalam melibatkan orang tua baik di dalam maupun di luar sekolah, para
guru dan kepala sekolah akan mudah mendapat pengalaman memperoleh kewenangan
yang lebih tinggi.
b) Para guru dan kepala sekolah selalu mendapatkan
penghargaan yang
c) Keterlibatan orang tua yang konsisten membuat peningkatan
komunikasi dan hubungan antara para orang tua, guru, dan tenaga kependidikan.
d) Guru dan kepala sekolah memiliki pemahaman yang lebih
baik mengenai budaya keluarga dan keberagamannya, dan mereka membuat
penghargaan yang dalam untuk kemampuan dan waktu para orang tua.
e) Guru dan kepala sekolah dapat melaporkan peningkatan
hasil kinerja mereka.
4) Manfaat
bagi sekolah :
a) Sekolah yang aktif melibatkan para orang tua dan
masyarakat mudah mewujudkan reputasi yang baik di masyarakat
b) Sekolah juga lebih berpengalaman dalam dukungan
masyarakat
c) Program-program sekolah yang mendorong dan mendukung para
orang tua selalu bertindak lebih baik dan memiliki program dengan kualitas
tinggi daripada yang tidak melibatkan para orang tua.
c. Cara Sekolah dan Guru Melibatkan
Para Orang Tua
Sudah sangat jelas dan tidak terbantahkan bahwa
keterlibatan orang tua sangat sesuai dan memiliki dampak positif yang sangat
luas. Meskipun banyak pendidik dan sekolah setuju dan mendukung konsep
keterlibatan orang tua serta dampaknya pada anak-anak dari prasekolah sampai
sekolah menengah atas, banyak juga yang tidak menyampaikan pengetahuan atau
pedoman dalam perencanaan, penerapan, dan hasil yang dicapai.
Jaringan Kemitraan Sekolah tingkat nasional yang dibenttuk
oleh Joyce Epstein dan para rekannyadi Universitas John Hopkins ditantang
mengembangkan enam jenis keterlibatan orang tua berdasarkan model teori overlapping
spheres of influence. Tiap jenis keterlibatan terdiri dari banyak aktivitas
yang berbeda untuk mempromosikan dan menjalin kemitraan. Tiap jenis memberikan
hasil yang berbeda untuk anak-anak, para orang tua, para guru, dan sekolah,
bergantung seberapa baiknya desain, perencanaan, dan penerapan tiap jenis
keterlibatan orang tua tersebut. Tapi yang pasti tiap sekolah harus
memperhatikan kebutuhan sekitar. Diantara tipe keterlibatan orang tua antara
lain:
1) Tipe Tanggung Jawab Dasar dari Keluarga
Dasar paling
utama dalam keterlibatan orang tua adalah keberlanjutan tanggung jawab untuk
meningkatkan anak mereka dengan mendukung anak-anak dengan makanan, pakaian,
perlindungan, kesehatan, dan keselamatan. Bentuk kegiatan yang mendukung tipe
ini seperti:
a) Memberikan informasi-informasi terbaru kepada seluruh
orang tua dengan berbagai cara
b) Membuat
kelompok atau pertemuan khusus orang tua.
c) Membuat
sebuah program yang didukung orang tua.
2) Komunikasi
Komunikasi yang efektif penting untuk membangun sebuah
kemitraan yang sukses antara sekolah dan rumah. Komunikasi tersebut hendaknya
dibangun dua arah untuk berbagi informasi. Tujuan utama sekolah dalam
berkomunikasi adalah memberi dan menerima sehingga dapat mewujudkan tujuan umum
serta tindak lanjutnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk membangun
komunikasi dua arah yaitu:
a) Informasi harus jelas, berguna dan mudah dibaca
b) Mengadakan pertemuan khusus dengan para orang tua yang
memiliki keterbatasan berbahasa
c) Mengembangkan beragam cara agar orang tua bisa
berkomunikasi dengan sekolah.
3) Sukarelawan
Aktifitas tipe ini adalah bantuan orang tua untuk guru
dan tenaga kependidikan dalam mendukung program sekolah serta membantu
aktivitas dan kerja sekolah termasuk tujuan perjalanan, bagian-bagian kelas,
dan penampilan kelas.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menerapkan program
sukarelawan adalah:
a) Perekrutan
b) Pelatihan
dan pengawasan
c) Pengenalan
4) Pembelajaran
di Rumah
Dalam wilayah pendidikan anak usia dini, dasar utama
adalah orang tua dan guru yang paling berpengaruh. Orang tua berpengaruh besar
untuk apa yang dilakukan anak-anak di rumah. Termasuk juga pendampingan orang
tua untuk mencapai tujuan belajar anak. Akan lebih banyak waktu yang tersedia
di rumah daripada di sekolah untuk belajar dan membangun tingkah laku positif
dalam pendidikan. Beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan aktivitas belajar
di rumah yaitu:
a) Mendengar dan memperhatikan anak ketika membaca.
b) Pusat
kegiatan belajar.
c) Menyediakan
perlengkapan di rumah.
d) Belajar di rumah dengan segala ketersediaan.
e) Membuat
perpustakaan keluarga.
5) Pembuat
keputusan
Keterlibatan orang tua dalam membuat keputusan memiliki
beragam bentuk, seperti memilih sekolah, mengkaji dan mengevaluasi program
sekolah, mengukur kemampuan biaya, mendengarkan pendapat, peran pembinaan dalam
komite sekolah, dan perlindungan hukum untuk sekolah, keluarga, dan anak-anak.
b.
Parent Day
Menurut Sappe (2012)
selaku kepala sekolah Sekolah Islam Athirah,
Parent Day merupakan salah satu program, dimana orangtua siswa disekolah ini
mengajar di TK. Progam ini bertujuan untuk menjalin koordinasi antara pihak
sekolah, dan juga untuk memberikan kesempatan kepada orangtua siswa untuk
merasakan bagaimana mengajar siswa di TK. (http://www.sekolahathirah.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=978:parents-day&catid=130:manajemen&Itemid=909). Hal ini berati bahwa Orang tua selaku Wali siswa dituntut untuk bisa
menjalin kerjasama dengan pihak sekolah dan merasakan bagaimana mengajar
anaknya dan siswa lain.
Sejalan dengan pengertian Parent
day diatas, Muhammad Natsir (2012) menguraikan bahwa Progam Parent Day
adalah Program kegiatan yang
dirancang dan dilaksanakan oleh orang tua dan diterapkan lansung dalam kegiatan
pembelajaran bersama anak didik. Kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh orang tua wali siswa bersama anak didik inilah
pengertian yang dimaksudkan diatas.
Dari beberapa pengertian
yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa Parent Day adalah hari
orang tua dimana orang tua, bertindak sebagai pendidik di dalam proses belajar
mengajar sesuai dengan background kehidupannya masing-masing.
8.
Metode
Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah
penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan
kualitatif yaitu penelitian yang mengode fakta penelitian data dengan
berlandasan pada pengungkapan apa-apa yang diungkapkan oleh responden dari data
yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka (Moleong, 2007:4).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yakni
penelitian yang menggunakan pengumpulan data / informasi sebanyak-banyaknya
mengenai gejala yang ada di tempat penelitian.
Metode deskriptif dapat
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang,
berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Metode deskriptif
memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta (fact finding)
sebagaimana keadaan sebenarnya (Hadari Nawawi, 1994:4).
Jadi yang dimaksud dengan
kualitatif deskriptif adalah penelitian untuk membahas gambaran yang lebih
jelas mengenai situasi-situasi sosial atau kejadian sosial dengan
menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat dengan mudah
dipahami dan disampaikan tanpa dilakukan perhitungan statistik.
Dengan demikian, dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif yang secara
rinci mendiskripsikan bagaimana model keterlibatan orangtua pada
program Parent Day Di TK Al Azhar 28 Solo Baru.
b. Setting
Penelitian
Setting
yang diambil dalam
penelitian ini adalah di TK Al Azhar 28 Solo Baru Jl. Raya Solo Baru-Baki,
Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia 57556. Telp. 0271-625816, 626918. Fax.
0271-624581. Karena di TK Al Azhar 28 Solo Baru ini merupakan salah satu
lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak yang menerapkan program Parent Day (Orang
tua mengajar).
c. Subyek dan
Informan Penelitian
1)
Subyek
Penelitian
Dalam
penelitian ini yang menjadi subyek penelitian yaitu Orangtua siswa (Pelaku
Parent day) dan murid di TK Al Azhar 28 Solo Baru.
2)
Informan
Penelitian
Informan
adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan diteliti dan
bersedia memberikan informasi kepada peneliti. Dengan penelitian ini maka yang
menjadi informan dalam penelitian ini adalah Guru dan Kepala Sekolah di
TK Al Azhar 28 Solo Baru.
d. Metode
Pengumpulan Data
Dengan memperhatikan pada sumber data maka
dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi,
wawancara dan dokumentasi serta interview.
1)
Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk
mengamati perilaku yang relevan dan kondisi lingkungan yang tersedia di
lapangan penelitian. Metode observasi ini digunakan untuk menggali data dari
sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman
gambar (Sutopo, 2002:64).
Observasi ini di gunakan
untuk mengamati pelaksanaan progam parent day yang dimana didalamnya
terdapat model keterlibatan orangtua dalam pembelajaran di TK Al Azhar 28 Solo
Baru.
2)
Metode Wawancara (interviewer)
Menurut Lexy J. Moleong
(2009: 186) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu. Sedangkan menurut Abu Achmadi dan Cholid Narbuko
(2002: 82), wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan
secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.
Metode ini bertujuan untuk
mengetahui dan memperoleh data langsung dari orang tua siswa pelaku parent
day, guru – guru, siswa dan kepala sekolah terkait.
3)
Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah sistem bahan tertulis ataupun film (Lexy
Moleong, 2004:161). Sedangkan dalam bukunya Abu Ahmadi dan widodo Supriyono
(2004: 96), dokumentasi adalah cara mengetahui sesuatu dengan melihat
catatan-catatan, arsip-arsip, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan orang
yang diteliti atau diselidiki.
Metode ini digunakan untuk
memperoleh data yang telah didokumentasikan dari proses pelaksanaan program parent
day.
e. Keabsahan Data
Keabsahan data adalah
usaha meningkatkan derajat kepercayaan data apakah data tersebut dapat
dipertanggungjawabkan atau tidak. Untuk menetapkan keabsahan data dilakukan
dengan memperpanjang partisipasi, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan
sejawat, kajian kasus negative, dan pengecekan anggota (Moleong,2007:324).
Namun dalam hal ini peneliti hanya menggunakan tehnik triangulasi.
Triangulasi adalah tehnik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut
(Meleong,2007:330)
Keabsahan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi dengan
menggunakan sumber adalah memeriksa keabsahan dan kebenaran informasi berbeda
atas kebenaran informasi melalui sumber yang berbeda. Jika dua sumber
memberikan informasi berbeda atas kebenaran suatu informasi, maka dicari
informan yang lain sehingga diperoleh informasi yang dipandang shahih.
f. Teknik Analisis Data
Sutopo
(1998:34) mengemukakan tentang metode analisa data sebagai berikut
: "data yang berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan melalui observasi,
wawancara, dokumen, dan lain-lain yang sudah disusun teratur, tetap berupa kata
yang amat banyak sebelum siap digunakan dalam analisis."
Analisis
data yang penulis gunakan dalam menyusun laporan penelitian ini adalah analisis
diskriptif interaktif.
Model
analisis interaktif (interactive model of analysis) adalah model
analisis dimana antara ketiga komponennya (data reduction, data display,
conclusion drawing) memiliki aktivitas berbentuk interaksi dengan proses
pengumpulan data berbagai proses siklus. (Miles&Huberman,1984:34-37).
Ketiga
komponen tersebut adalah :
1) Data Reduction
Merupakan proses seleksi,
pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data (kasar) yang ada dalam fieldnote.
Data ini dimulai sejak peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja
konseptual, tentang pemilihan kasus, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan
tentang cara pengumpulan data yang akan dipakai. Pada saat pengumpulan data
berlangsung, data reduction berupa singkatan, koding, memusatkan tema, membuat
batas-batas permasalahan dan menulis memo.
2) Data Display
Data display adalah suatu
rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat
dilakukan. Data display meliputi berbagai jenis matriks, gambar/ skema,
jaringan kerja, keberkaitan kegiatan dan tabel. Kesemuanya dirancang guna
merakit informasi secara teratur supaya mudah dilihat dan dimengerti dalam
bentuk yang kompak.
3) Conclusion Drawing
Merupakan kegiatan
pengambilan konklusi secara teliti, jelas dan memiliki landasan yang kuat atau
pengujian validitas makna data agar kesimpulan yang diambil lebih kokoh.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2007. Prinsip dan Praktek Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta: Direktorat PAUD
H. B. Sutopo (2002) Metodologi Penelitian Kualitatif.Surakarta: Sebelas Maret
University Press
Lexy. J.Moelong (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya
_________. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
_________. (2009).Metodologi penelitian Kualitatif
(edisi revisi), Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Mattew Miles, M Huberman. (1984). Analisis Data Kualitatif. Jakarta
: UI Press
Munandar, Utami. Kreativitas dan Keberbakatan.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999
Norman K. Denzin. (2000). Handbook of Qualitative Research.
London : Sage Publications,Inc
Papalia,
Diane E, Etc. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan, terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Suharsimi Arikunto. (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta
UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yunus Namsa.(2000). Metode Penelitian (suatu pendekatan proposal).
Ternate: Pustaka Firdaus
Siti Irene Hastuti dan Prihastuti. 2009. Model Partisipasi Orang Tua Dalam
Mengatasi Problem Belajar Anak di Rumah Melalui Gerakan Brain Gym.
http://www.sekolahathirah.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=978:parents-day&catid=130:manajemen&Itemid=909,
diakses Kamis. 27 Juni 2013
(http://lektur.kemenag.go.id/2013/6/24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar