Selasa, 01 November 2016

Makalah Manajemen Kantor

BAB I
PENDAHULUAN

A.    latar Belakang
Prilaku organisasi meupakan bidang yang terus berkembang guna membantu manajer memahami manusia secara lebih baik sehingga dapat mencapai peningkatan produktivitas, kepuasan pelanggan, dan posisi kompetisi yang lebih baik, melalui penerapan manajemen yang lebih baik (Gibson et.,al.2006:6). Pegawai yang menghabiskan sebagian waktunya di lingkungan perkantoran, membutuhkan pemahaman yang lebih tentang organisasi perkantoran, karena akan sangatmembantu dalam menunjang pekerjaan yang diemban. Organisasi terdiri dari elemen individu, kelompok, dan struktur, maka kajian tentang organisasi terdiri dari tiga level, yaitu level individu, kelompok, dan struktur (Robbins, 2003a:10).
Gibson et., al. (2006:12) menyatakan bahwa untuk bekerja secara efektif dalam organisasi, manajer harus mengerti dengan jelas struktur organisasi. Selain harus mengetahui srtuktur dan proses organisasi, manajer yang efektif juga harus mengetahui tentang kultur (budaya) organisasi. Kultur budaya organisasi yang positif akan membantu meningkatkan produktivitas kerja, sedangkan kultur negatif akan merintangi prilaku, menghambat efektifitas kelompok, dan desain organisasi yang lebih baik. Jadi ada hubungan antara prilaku, struktur, dan budaya organisasi di lingkungan perkantoran. Ketiga aspek tersebut akan berpengaruh terhadap konstruk organisasi perkantoran dan efektifitas organisasi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Organisasi Perkantoran?
2.      Apa saja prinsip-prinsip Organisasi Perkantoran?
3.      Apa saja struktur Organisasi?
4.      Apa saja fakta yang terkait dalam Organisasi Perkantoran?
5.      Apa saja budaya organisasi perkantoran?
C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Organisasi Perkantoran?
2.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip Organisasi Perkantoran?
3.      Untuk mengetahui struktur Organisasi?
4.      Untuk mengetahui fakta yang terkait dalam Organisasi Perkantoran?
5.      Untuk mengetahui budaya organisasi perkantoran?

























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Organisasi Kantor
Organisasi menurut Robbins (2007:510-512) mengacu pada sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi lain.
(McAuley, et., al. 2007:12) menyatakan bahwa organisasi merupakan koordinasi yang bersifat rasional yang dilakukan sejumlah orang demi mencapai sejumlah tujuan yang jelas, lewat pembagian kerja atau fungsi, dan lewat suatu heraki otoritas dan pertanggungjawaban.
Daft (2010:11) mendefinisikan organisasi sebagai entitas sosial yang diatur oleh tujuan, didisain secara sengaja berupa sistem aktivitas yang terstruktur dan terkoordinasi, dan berhubungan dengan lingkungan eksternalnya.
Robbins and Mather (2009:5) menyatakan bahwa organisasi merupakan entitas sosial yang dikoordinasi ecara sadar, dengan batasan-batasan yang relatif dapat dikenali, yang berfungsi secara terus menerus dengan dasarnya yaitu untuk mencapai suatu tujuan bersama atau seperangkat tujuan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa organisasi perkantoran merupakan suatu kolektivitas  orang yang ada dilingkungan kantor, dimana aktivitas yang dilakukannya didisain secara sadar, terkoordinasi, serta diatur oleh para anggotanya dalam rangka pencapaian tujuan tertentu.

B.     Prinsip Organisasi Perkantoran
Prinsip organisasi kantor menurut Neuner dan Keeling (1970:45-49) ada delapan, yaitu:
1.      Tujuan
Tujuan organisasi perkantoran atau kelompok funsi dalam organisasi perkantoran mesti dirumuskan dan dimengerti oleh setiap personalis. Tujuan yang dimengerti akan berubah menjadi motivasi untuk mencapainya.
2.      Kesatuan Fungsi
Setiap organisasi perkantoran terdiri atas sejumlah fungsi yang mesti bekerja sama untuk mencapai tujuan utama organisasi perkantoran itu. Organisasi perkantoran merupakan sistem yang terdiri atas sejumlah fungsi yang saling berhubngan dengan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan.
3.      Hubungan Individual
Organisasi perkantoran yang efektif terbentuk oleh pribadi-pribadi yang mesti melaksanakan pekerjaan. Kandatipun organisasi perkantoran itu merupakan sebuah system, namun individu-indivulah yang menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.
4.      Kesederhanaan
Organisasi perkantoran yang efektif bekerja berdasarkan atas keserdanaan dan interelasi yang jelas. Kesederhanaan memudahkan para pelaksana untuk memahaminya, sedngkan interelasi yang jelas mengurangi keraguan.
5.      Wewenang Sepadan dengan Tanggung Jawab
Setiap orang dalam organiasi perkantoran mesti diberi wewenang yang sesuai dengan tugas tanggung jawabnya sehinga ia dapat bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya tersebut.
6.      Laporan kepada Pimpinan Tunggal
Agar setiap personalia mengetahui dengan jelas kepada siapa ia melapor, maka setiap petugas dalam organisasi perkantoran tersebut harus menerima perintah dari dan tanggung jawab hanya kepada satu orang atasan.
7.      Kepengawasan dan Kepemimpinan
Kepemimpinan dan pengawasan yang efektif mesti ditegakkan sehingga tujuan organisasi perkantoran itu dapat tercapai. Pengawasan yang efektif akan mencegah  perubahan arah dalam mencapai tujuan. Sementara itu, pengawasan yang efektif pun merupakan proses belajar bagi organisasi di waktu yang akan mendatang.
8.      Jangkauan Pengawasan
Agar pengawasan dan kepemimpinan dakam organisasi perkantoran efektif, jangkauan pengawasan di bawah pengawasan langsung dari seorang manajer kantor atau seorang pengawas seyogyanya dibatasi, semakin jauh pengawasan manajer kantor, maka semakin besar kemungkinan menurunya bertambahan kemanpuan pengawasan.

C.    Struktur Organisasi
Struktur organisasi menerapkan cara pembagian, pengelompokan, dan pengorganisasian pekerjaan secara normal (Robbins, 2003:176).
      Gibson et.,al. (2006:7) menyatakan bahwa struktur organisasi merupakan cetak biru yang mengindikasikan bagaimana orang dan pekerjaan dikelompokkan bersama dalam suatu orgnisasi.
McShane dan Glinow (2006:233) menyatakan bahwa struktur organisasi merujuk pada pembagian pegawai dan pola koordinasi, komunikasi, aliran kerja, dan kekuasan formal yang langsung aktivitas organisasi. Semua struktur organisasi meliputu dua keperluan dasar, yaitu pembagian tugas dan pekerjaan, serta koordinasinya sehingga pekerja dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.
Elemen struktur organisasi yang menunjang keberasilan organisasi menurut Robbins dan Judge (2007:478) terdiri dari spesialisasi pekerjaan, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dn desentralisasi, formalisasi, serta depertementalisasi.

D.    Fakta Terkait Organisasi Kantor
Banyak fakta yang ada di lingkungan  perkantora, namun demikian, setidaknya terdapat lima buah fakta yang umum terdapat dan langsung dalam organisasi perkantoran, yaitu:

1.      Sumber Daya Manusia (SDM)
Setiap organisasi perkantoran pasti mencakup SDM yang terlibat dalam intraksi sosial, baik disebabkan oleh struktur formal atau informal.
2.      Struktur
Intraksi dalam sistem sosial itu tersusun dalam sebuah struktur yang menjamin perintah dan laporan, baik berhubungan dengan arus pekerjaan maupun arus informasi.
3.      Hubungan Timbal Balik
Sebagai suatu sistem terbuka, setiap organisasi perkantoran mempunyai hubungan timbal balik baik dalam organisasi intern ataupun ekstern.
4.      Tujuan Individu
Setiap orang dalam organisasi perkantoran memiliki tujuan individu, sebagian daripadanya merupakan alasan tindakannya mereka masing-masing mengharapkan organisasi dapat membantu mencapai tujuannya.
5.      Tujuan Bersama
Intraksi sosial yang terjadi dalam manajemen perkantoran, dapat membantu pencapaian tujuan bersama, walaupun mungkin berbeda, namun berkaitang dengan tujuan-tujuan individu tersebut.

E.     Budaya Organisasi Perkantoran
Budaya organisasi merupakan sisten nilai yang dikembangkan dan berlaku dalam suatu organisasi, yang menjadikannya ciri khas sebagai sebuah organisasi.hal tersebut sesuai dengan pendapat Robbins dan Judge (2007:511) menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan sistem berbagai nilai yang dilakukan oleh para anggota organisasi sehingga membedakan organisasi tersebut dalam organisasi lain.
McShane dan Von Glinow (2008:460) menyatakan bahwa budaya organisasi pola dasar dari nilai dan asumsi organisasi yang mengarahkan pegawai dalam organisasi untuk berfikir dan bertindak terhadap masalah dan kesempatan. Dalam hal ini, budaya organisasi kantor adalah budaya yang hidup dan berkembang dilingkungan kantor, yang menjadi ciri khas keberadaan kantor.
Fungsi budaya organisasi kantor yaitu:
1.      Pengikat Organisasi
Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi terutama pada saat organisasi menghadapi guncangan, baik dari dalam maupun dari luar akibat terdapat perubahan. Budaya organisasi kantor merupakan pengikat bagi seluruh komponen yang ada dilingkungan kantor untuk mencapai tujuan bersama.
2.      Integrator
Budaya organisasi merupakan alat untuk menyatukan keberagaman sifat, karakter, bakat dan kemampuan yang ada didalam organisasi. Segala bentuk perbedaan dilingkungan kantor merupakan sumber daya yang perlu didayagunakan, sehingga tujuan kantor dapat dicapai dengan optimal.
3.      Identitas Organisasi
Budaya organisasi merupakan salah satu identitas organisasi seperti logo organisasi yang memiliki lambang tersendiri. Dalam hal ini, maka identitas yang ada di lingkungan kantor mengidentifikasikan kinerja yang ada dalam organisasi.
4.      Energi
Untuk mencapai kinerja yang tinggi, budaya organisasi berfungsi sebagai suntikan energi untuk mencapai kinerja yang tinggi. Jika energi dianggota-anggota menghasilkan output yang luar biasa. Budaya organisasi kantor yang memiliki energi yang tinggi akan menghasilkan kinerja kantor yang tinggi pula.
5.      Ciri Kualitas
Budaya organisasi merupakan representasi dari ciri kualitas yang berlaku dalam organisasi tersebut.kualitas kantor, salah satunya ditentukan oleh budaya organisasi kantor yang berlaku.

6.      Motivator
Budaya organisasi merupakan pemberi semangat bagi para anggota organisasi yang kuat akan menjadi motivator yang kuat bagi anggotanya. Dengan demikian, budaya organisasi kantor merupakan salah satu sumber motivasi bagi pegawai yang ada dilingkungan kantor.
7.      Pedoman Gaya Kepemimpinan
Seiring adanya perubahan, disengaja ataupun tidak, membaw pandangan baru tentang kepemimpinan. Pemimpin dikatakan berhasil apabila mampu membawa anggota organisasi keluar dari krisis akibat perubahan yang terjadi. Gaya kepemimpinan di lingkungan kantor akan mempengaruhi kinerja kantor secara keseluruhan.
8.      Meningkatkan Nilai
Salah satu fungsi organisasi adalah untuk meningkatkan nilai dari stakeholder-nya yaitu anggota organisasi, pelanggan, pemasok,dan pihak-pihak yang berhubungan denga organisasi. Budaya organisasi yang positif, akan meningkatkan kinerja organisasi secara berkesinambungan.[1]













BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Organisasi perkantoran merupakan suatu kolektivitas orang yang ada dilingkungan kantor, dimana aktivitas yang dilakukannya didisai secara sadar, terkoordinasi, serta diatur oleh para anggotanya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
2.      Prinsip organisasi kantor menurut Neuner dan Keeling (1970:45-49) ada delapan, yaitu:
Tujuan, kesatuan fungsi, hubungan individual, kesederhanaan, wewenang atau tanggung jawab, laporan kepada pimpinan tunggal, kepengawasan dan kepemimpinan dan yang terakhir jangkauan pengawasan.
3.      Struktur organisasi merupakan cara pembagian, pengelompokan,dan pengorganisasian pekerjaan secara formal.
4.      Budaya organisasi merupakan sistem nilai yang dikembangkan dan berlaku dalam suatu organisasi, yang menjadikan ciri khas sebagai sebuah organisasi. Fungsi budaya organisasi kantor yaitu pengikat organisasi, integrator, identitas organisasi, energi, ciri kualitas, motivator dan meningkatkan kinerja sebuah perkantoran tersebut.











DAFTAR PUSTAKA

Priansa Juni Doni.2015.Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien dan Profesional. Bandung:Alfabeta.






[1] Donni Juni Priansa, Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien, dan Propesional, (Bandung:Alfabeta, 2015).

Tidak ada komentar: