BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Islam
Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhamad SAW, Islam
meyakini agama- agama terdahulu, bahkan keberadaan agama kristen dan
agama yahudi dibahas dalam kitab suci agama islam, Islam
menolak penuhanan apapun selain dari pada Allah. bahkan
Muhamad SAW sekalipun menolak penuhanan atas dirinnya, sebagai
agama terahir dimuka bumi maka nabi muhamad saw diangap
sebagai nabi terahir pula. itulah sebabnya apabila orang yang
mengaku menjadi nabi dan rosul setelah nabi muhamad saw maka akan segera
dikafirkan.
Secara
etimologi dalam bahasa arab,kata”islam”berasal dari kata “aslama”yang berarti
berserah diri kepada Allah. namun kemudian berserah diri
tersebut dalam al Qur’an harus diimbangi secara optimal.
Ada
pula pendapat yang mengatakan bahwa islam berasal dari awal huruf setiap salat
wajib yaitu isya subuh, luhur(duhur), pada
waktu tertentu, sedangkan salat wajib menjadi rukun islam itu sendiri.
Secara
lengkap rukun islam adalah sebagai berikut, pertama adalah wajib
mengikrarkan keyakinan setelah diterima secara logika, etika
dan estetika bahwa tidak ada satupun yang perlu disembah kecuali allah penguasa
kehidupan, kemudian dilanjutkan dengan ikrar bahwa seorang manusia biasa
bernama muhamad sebagai utusan Allah.
Kedua yaitu kewajiban menyembah allah lima kali dalam sehari semalam dengan
waktu yang sudah ditentukan, hal mana salat tersebut dimulai
dengan takbir ditutup dengan salam sebagai mana yang diajarkan Nabi Muhamad SAW
langsung tanpa modifikasi.
Ketiga yaitu wajib melaksanakan puasa menahan lapar, haus
dan berbagai nafsu lain seperti hubungan suami istri. selama
siang hari pada bulan ramadan.
Keempat yaitu wajib melaksanakan zakat, yaitu
memberikan harta pribadi kepada fakir miskin, orang
tua jompo, anak yatim, dan lain-lain yang sarat-saratnya
diatu secara rinci.
Kelima wajib menunaikan ibadah haji pergi beribadah ke makkah mukarammah
pada bulan haji, dengan tatacara yang telah ditentukan secara rinci, apabila
yang bersangkutan mampu dalam hal kesehatan dan biaya.
Akan hal nya rukun iman, dalam madzab sunni
sering disebut-sebut berjumlah enam. Lalu bagaimana sabda rosul Muhamad SAW
yang mengatakan bahwa ”kebersian adalah sebagian dari
iman”, begitu juga sabda beliau yang mengatakan bahwa”malu adalah sebagian
dari niman”. Apabila dilihat dari perintah AL Qur’an dan AL
Hadits, banyak ulama yang mengatakan bahwa rukun iman berjumlah tujuh
puluh tujuh, bahkan ada yang mengatakan lebih empat ratus
buah jumlahnya.
B. AL QUR,AN
AL
Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT tuhan semesta alam, kepada
Rosul dan Nabi-Nya yang terahir Muhamad SAW melalui malaikat jibril AS untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia sampai akhir
Zaman nanti.
AL
Qur,an lain yaitu:
1.
al furqan
(pembeda)
2.
adz
dzikir(peringatan)
3.
Al Bayan
(Penjelasan)
4.
Al Huda
(pimpinan)
5.
An Nur
(Cahaya)
6.
An Ni’mah
(Karunia)
7.
Al Mauizah
(Pengajaran)
8.
Al Hukmu
(Peraturan)
9.
Al Haq
(Kebenaran)
10.
Al Hikmah
(Filsafat), dan lain-lain tetapi yang paling lazim adalah Al Qur’an.
Sebagai kitab suci terakhir, Al Qur’an
bagaikan miniature alam raya yang memuat segala disiplin ilmu dan penyelesaian
permasalahan sepanjang hidup manusia. Al Qur’an merupakan Wahyu Alloh agung dan
Bacaan Mulia serta dapat dituntut kebenarannya oleh siapa saja, sekalipun akan
menghadapi tantangan kemjuan ilmu pengetahuan yang semakin canggih
(sophisticated).
Kata pertama dalam wahyu pertama (The first
refevalation), bahkan menyuruh manusia membaca dan menalari ilmu pengeahuan,
yaitu “Iqra” (baca).
Adalah merupakan hal yang mengagumkan bagi
para ilmuan yang bertahun-tahun melaksanakan penelitian dilaboratorium mereka,
menemukan keserasian anatara ilmu pengetahuan hasil penelitian mereka dengan
pernyataan-pernyataan Al Qur’an dalam ayat-ayatnya.
Setiap ilmuan yang melakukan penemuan
pembuktian ilmiah tentang hubungan Al Qur’an dengan ilmu pengetahuan, akan
menyuburkan perasaan yang pada gilirannya melahirkan keimanan kepada Alloh SWT,
serta dorongan serta tunduk kepada kehendak-nya.
Tidak pada tempatnya lagi orang-orang
memisahkan ilmu-ilmu keduniawian yang dianggap secular, seperti ilmu-ilmu
eksakta dan ilmu-ilmu sosial dengan segala cabangnya, dengan ilmu-ilmu Al
Qur’an. Para ilmuan dapat bersikap secular tetapi ilmu pengetahuan itu sendiri
tidak secular.
Bila keberadaan alam raya ini adalah
ilmiah, manamungkin penipta alam ini sendiri tidak ilmiah. Bila pencampuran dan
persenyawaan unsur-unsur adalah ilmiah, mana mungkin pencipta dalam setiap
unsur-unsur itu sendiri tidak ilmiah. Bila pengaturan alam raya ini mulai dari
atum yang terkecil sampai dengan planet yang terbesar adalah ilmiah, mana
mungkin pengaturan alam raya itu sendiri tidak ilmiah. Begitu pula bila
pembicaraan hal-hal kenegaraan adalah ilmiah, mana mungkin pencipta perbedaan
watak individu yang menjadikan beraneka ragam idiologi itu tidak ilmiah.
Al Qur’an diturunkan dalam Bahasa arab,
srhingga Bahasa arab menjadi Bahasa kesatuan umat islam sedunia. Peribadatan
dilakukan dalam Bahasa arab, sehingga menimbulkan persatuan yang dapat dilihat
pada saat sholat jama’ah dan ibadah haji. Selain dari pada itu Bahasa arab
tidak berbuah. Jadi sangat mudah diketahui bila Al Qur’an hendak ditambah atau
dikurangi. Banyak orang yang buta huruf terhadap bahas nasionalnya, tetapi
mahir membaca Al Qur’an, bahkan sanggup menghafal keseluryhan isi Al Qur’an.
Al Qur’an tidak lain hanyalah peringatan
bagi seluruh umat (bangsa-bangsa). Al Qur’an dalam Bahasa arab mempunyai daya
Tarik dan keindahan yang deduktif, didapatkan dalm gay yang singkat dan
cemerlang, bertenaga ekspresif, berenergi ekspensif dan bermakna kata demi
kata.
Al Qur’an dikatakan sebagai mukjizat yang
diam apabila relative dibandingkan dengan mukjizat-mukjizat yang pernah
diturunkan oleh Alloh SWT kepada nabi-nabi-nya yang terdahlu.
Nabi Alloh Musa AS misalnya, selain
memiliki kitab suci Taurat, juga memiliki tongkat yang dapat menjadi ular dan
membelah laut merah di antara Afrika dan
Asia. Hal ini diberikan Alloh SWT adalah karena di zaman tersebut orang-orang
memang sedang gandrung akan sihir, sehingga Alloh menghendaki Rosul-nya yang
lebih mapan dan berkemampuan.
Sebagai Nabi dan rosul Alloh yang terakhir,
yang pengaruhnya nanti sampai akhir jaman, kendati kmajuan ilmu yang makin
canggih, maka Nabi Muhammad SAW harus memiliki mu’jizat yang ilmiah.
Sebagaimana kita ketahui bersama, hasil setiap penelitian dan penemuan seorang
ilmuwan atau pakar, disuguhkan kepada kita melaluibsebuah buku. Itulah sebabnya
mukjizat utama Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur’an. Yang sekaligus menghimpun
Taurat, Zabur dan Injil. Oleh karenanya, Al Qur’an dikatakan sebagai mu’jizat
yang diam maka umat islam yang dituntut harus aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar