JURNAL TENTANG MENANGKAL
RADIKALISME DISEKOLAH
1.
Bahwa
penanaman sikap radikalisme di sekolah mulai mejalar melalui menggunakan beberapa cara untuk
menyebarkan radikalisme ini melalui organisasi kader, ceramah di masjid-masjid
yang dikelola dengan kendali mereka, penerbitan majalah, booklet dan buku, dan
melalui berbagai situs di internet. Akibatnya sikap radikalisme semakin marak
di kalangan siswa/pelajar apabila tidak diantisipasi akan banyak doktrin yang
melenceng dari pendidikan islam itu sendiri.
2.
Untuk
menjawab tantangan zaman modern, tidak harus radikalisme dalam menyelesaikan
masalah yang apapun, harus punya tendensi yang berlandaskan Al qur’an dan al
hadist sesuai syariat islam. Islam mengajarkan perdamaian, toleransi dan jauh
dari perilaku radikal yang
merugikan
diri sendiri dan orang lain. Ajaran aman, nyaman dan damai dalam Islam
adalah sebagaimana disabdakan
Rasulullah Saw, bahwa “al-Muslimu man salima al-
Muslimuna min
yadihi wa lisanihi”. Muslim
sejati adalah seseorang yang membuat
nyaman umat Islam yang lain dari
kejahahatan tangan dan lisannya. Muslim sejati
adalah muslim yang bisa berperan
sebagai problem solver bukan menjadi problem
maker bagi umat Islam yang lain. “Khairu
an-nas anfa’uhum li an-nas”.
3.
Batasan
Masalah
·
Doktrin
radikalisme
·
Penyelewengan
ajaran agama islam
·
Pengrusakan
moral umat islam
4.
Hasil
Kita perlu sadar akan menanggulangi faham radikalisme agama
yang sudah berada di depan mata
bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan sambil
lalu. Perlu kerjasama yang erat antar berbagai
elemen seperti kepala sekolah, guru,
siswa, orang tua siswa, dan
masyarakat sekitar agar faham-faham radikalisme tidak
tumbuh subur di sekolah. Perlu
segera diwaspadai, jika ada anggota masyarakat
sekolah yang menunjukkan gejala
terindikasi faham radikalisme, yang nampak
dalam ciri-ciri fisik maupun jalan
berpikirnya. Mereka bukan untuk dihindari tetapi
perlu dirangkul dan daiajak untuk
kembali ke jalan Islam yang penuh kedamaian
dan kesejukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar