1.
JUDUL PENELITIAN
Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Peningkatan
Mutu Pendidikan
2.
LATAR BELAKANG
MASALAH
Pembangunan nasional dewasa ini telah berada pada suau era
“Modern”. Masa tersebut ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dn teknologi
begitu pula dalam pemanfaatanya.
Hal ini banyak memicu lahirnya menegemen program pendidikan yang
semakin menuntut keahlian dan kekhususan dalam menanganinya, dan menempatkan
era ini sebagai era sumber daya manusia.
Untuk itu dalam meningkatkan kualitas lebaga pendidikan non formal
dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan relevan dengan
kebutuhan-kebutuhan program pendidikan, disamping itu juga dapat memanfaatkan
peluang-peluang yang telah dibuka melalui pengmbangan program pendidikan.
Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peraadaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuaan untuk mengembangkan potensi peserta
diidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjaga warga
negara yang demokratis seta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercntum dalam UU.No. 20 Tahun 2003
tetang Sistem Pendidikan Nasional.[1]
Pendidikan nasioanl harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan elevansi sertaefisiensi menegemen pendidiakan.
Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9
tahun. Peningktan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga agar
memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi
pendidiakan dimaksudkan untuk kenghasilakan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi
menjemen pendidikan dilakukan melalui penerapan menejemen barbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan peendidikan secara terencana, terarah dan
berkesinambungan.
Saat ini dunia pendidikan kita belumsepenuhnya memenuhi harapan
masyarakat. Fenomena ini di tandai dari rendahnya mutu lulusan. Akibatnya
serignkali hasil pendidikan dengan kebutuhan masyarakat mereka terus
mempertanyakaan relevansinya dalam dinamika kehidupan ekonomi, politik, sosial
dan budaya.
Kualitas lulusan pendidikan kurang sesuai dengan kebutuhan pasar
tenaga kerja sektor lainya yang cenderung menggugat eksitensi sekolah bahkan
SDM yang dikembangkan melalui pendidikan sebagai generasi penerus belum
sepenuhnya memuaskan bila dilihat dari segi akhlak, moral dan jati diri bangsa
dalam kemajuan budaya bangsa.
Pendidikan memgang peran kunci dalaam pengembangan sumber dayaa
menusia dan insan yang berkualitas. Secara kuantits kemajuan pendidikan di
indonesia cukup mengembirakan, namun secara kualitas, perkembagan masih belum
merata. Secara fungsional pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk mmenyiapkan
manusia untuk menghadapi masa ddeepan agar lebih sejahtera. Baik sebagai
individu maupun secara kolektif bagi warga masyarakat, bangsa maupun antar
bangsa, bagi pemeluk agam adan masa depan yang mencakup kehidupan di dunia dan
pendangan tentang kehidupan hari kemudian yang bahagia.[2]
Kondisi ersebut menyebabkan masyarakat menjadi pesimis terhadap
sekolah. Adanggapan bahwa pendidikan tidak lagi mapu menciptakan mobilitas
sosial mereka secara fertikal tidak menjanjikan pekerjaan yang layak. Sekolh
kurang menjamin masa depan anak yang lenbih baik, sebagaimana diungkapkan di
muka. Perubahan paradigma baru peendidikan kepada mutu (Quality Orriented)
meerupakan salah satu strategi untuk mencapai pmembinaan keungguln pribadi
anak.[3]
Implementasi UU.No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasioanal dijabarkan kedalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasioanal Pendidikan. Peraturan
pemerintah in memberrikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan
delapan standar nasional pendidikan, yaitu; standar isi, standar proses,
standar kopetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standr
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiyayaan dan standar
penilaian pendidikan.
Dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, yang secara keseluruhan itu mencakup;
Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan, beban belajar bagi peserta didik pada
satuan pendidikan dasar dan menengah, kkurikulum tingkat satuan pendidikan yang
akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyususnan
kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi dan kalender
pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan
jejang pendidikan dasar dan menengah.[4]
Selama ini yang terjadi adalah proses pendidikan banyak yang tidak
sejalan dengan agenda pembangunan lokal, sehingga proses pendidikan, dalam arti
pendidikan lokal (sekolah) sesungguhnya diterapkan dalam rangka untuk emenuhi
kebuuhan dn sumber daya manusia yang sanggup menyelesaikan persoalan lokal yang
melingkupinya. Dalam arti setiap proses pendidikan didalamnya harus mengandung
berbagai bentuk pelajaran dalam muatan lokal yang signifikan dengan kebutuhan
masyarakat. Sehingga hasil atau out put pendidikan adalah manusia-anusia
yang sanggup menetaokan sekaligus memcahkan masalah yang dihadapi.[5]
Pada dasarnya pendidikan
tunduk pada tuntutan-tuntutn banyak pilihan. Pemerintah baik lokal maupun
nasional, para pakar endidikan, siswa dan anggota masyarakat lainya semua
mempunyai harapan terhadap sistem tersebut dimana mereka berinterkasi. Setiap
kelompok mempunyai nilai prioritas berbeda dan dengan deikian, isu-isu seperti
perencanaan alokasi sumber daya sering menjadi isu-isu politik, yang tergantung
pada siapa mereka yang berkuasa dan kelompok kepentingan mana memiliki pengaruh
paling kuat.[6]
Dan untuk meningkatkan mutu kualitas siswanya sekolah pun memberikan
suatu kegiatan seperti pelatihan kursus dasar siswa, memberi penghargaan
kepadaa murid yang berprestasi, meningtkan tarqiyatul lughoh (Bhs. Arab Dan
Bhs. Inggris), mengadakan kunjungan/pelatihan, mengikuti kegiatan-kegiatan
karya ilmiyah atau mengikuti lomba-lomba karya ilmiyah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Impementasi Menejemen Sumber Daya Manusia
Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan”.
3.
FOKUS PENELITI
Dalam mempertajam penelitian, penelitian kualitatif menetapkan
fokus. Spradly menyatakan bahwa “A
fokused refer to a single cultural domain or a few related domains”
maksudnya adalah bahwa fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain
yang terkait dari situasi sosial. Adapun fokus penelitian ini adalah :
1.
Penerapan
menejemen SDM dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang teridiri dari;
perencanaan kebutuhan sumber daya menusia, pengdaan staf atau SDM serta
pelatihan dan pengembangan SDM.
2.
Kendala
dan dukungan dalam menerapkan menejemen SDM dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan.
3.
Hasil
penerapan menejemen SDM dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.[7]
4.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan ?
2.
Baagaimna
Pengadaan Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan ?
3.
Bagaimana
Pelatihan dan Pengmbangan Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Meningkatkan Mutu
Penndidikan ?
4.
Bagaimana
Kontibusi Pelaksanaan Menejemen Suber Daya Manusia Tehadap Peningkatan Mutu
Pendidikan ?
5.
TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis memounyai beberapaa tujuan sebagai
berikut;
1.
Bagaimana
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan ?
2.
Bagaimana
Pengadaan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan ?
3.
Bagaimana
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan ?
4.
Bagaimana
Kontibusi Pelaksanaan Menejemen sumber Daya Manusia Terhadap Peningkatan Mutu
Pendidikan ?
6.
MANFAAT PENELITIAN
1.
Secara
Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan
menejemen, khususnya yang berhubungan dengan menejemen sumber daya manusia
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
2.
Secara
Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang konstruksif dan
obyektif bagi bagian-bagianpelaksanaan menejemen sumber daya manusia dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan.
a.
Bagi
Lembaga
Diharapkan mampu dijadikan panduan atau pedoman keilmuan serta
pengetahuan tentang menejemen sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan disekolah tersebut.
b.
Bagi
Kepala Sekolah
Dapat dijadikan bahan masukan yang membangun mengenai peningkatan
mutu pendidikan dengan diterapkanya menejemen sumber daya manusia.
c.
Bagi
Ustadz (Guru)
Dapat dijadikan bahan masukan tentang bagaimana peningkatan mutu
pendidikan di sekolah agar lebih berkualitas dalam proses pembelajaran di
sekolah atau pesantren tersebut.
d.
Bagi
Murid
Sebagai motivasi untuk lebih semangat dalam belajar agar dalam
pembelajaran disekolah atau dipesantren dapat sukses dan membantu meningkatkan
mutu pendidikan di pesantren atau sekolahan tersebut.
7.
KAJIAN TEORI DAN TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU
A. Kajian Teori
1.
Menejemen
Sumber Daya Manusia
a). Pengertian Menejemen SDM
Menejemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian upaya anggota organisasi lainya, demi tercapainya tujuan
organisasi.[8]
Menjemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi
pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua daya organisasi yang tesedia
untuk mmencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.[9]
Sumberr daya manusia adalah personalia atau pegawai atau karyawan yang bekerja
dilingkungan organisasi non profit.
Dari defiisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa menejemen sumber
daya menusia merupakan prroses mendaya gunakan bantuan orang lain secara
manusisawi, agar memberikan konstribusi yang terbaik (optimum) dalam mencapai
tujuan organisasi (non profit).[10]
b). Ruang Lingkup Menejemen SDM
lingkungan menejemen SDM meliputi aktivitas yang berhubungan dengan
sumber daya manusia dalam organisasi, seperti dikalangan orang Russel dan
Barnadi bahwa “... All desicious which affect the workforce concren the
organization’s human recource menegemen function”.
Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan SDM ini secara umum
mencakup;
1.
Rancangan
Organisasi
a.
Perencanaan
sumber daya menusia
b.
Analisis
pekerjaan
2.
Staffing
a.
Rekrut/mempkerjakan
b.
Promosi/pemindahan/seprasi
c.
Pelayanan-pelayanan
Outplacement
d.
Pengengkatan/orientasi
e.
Metode-metode
seleksi pekerjaan
3.
Sistem
Reward, Tunjangan-tunjangan dan pematuhan
a.
Program-program
keamanan
b.
Pelayanan-pelayanan
kesehatan/medis
c.
Administrasi
d.
Kkompensasi
e.
Administrasi
pengupahan
f.
Administrsi
tunjangan asuransi
g.
Rencana-rencana
pembagian keuntungan/pensiun
h.
Hubungan-hubugnan
kerja
4.
Menejemen Performasi
a.
Penilaian
menejemen/MBO
b.
Program
peningkatan
c.
Penilaian
performasi yang difokuskan pada klien
5.
Pengembangan Pekerjaan dan Organisasi
a.
Pengembangan
pengwasan/menejemen
b.
Perencanaan
dan pengembangan karir
c.
Program-program
pembinaan
d.
Pekerjaan
e.
Pelatihan
keterampilan, non menejemen
f.
Program-program
persiapan pensiun
g.
Penilaian-penilaian
terhadap sikap
6.
Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
a.
Sistem-sisteminformasi/laporan/catatan-catatan
sumber daya manusia
b.
Komunikasi/publikasi
pekerjaan
c.
Penilaian
sumber daya amnusia[11]
C) . fungsi
Menejemen Sumber Daya Manusia
Dengan memperhatikan pengertian, tujuan dan pendekatan menejemen
SDM seperti uraian di atas, selanjutnya adakan di telusuri hubungan antara
kegiatan menejemen strategi
dilingkungan organisasi non profit di bidang pemerintahan. Fungsi
SDM tersebut terdiri dari; [12]
1). Analisis pekerjaan adalah, kegiatan menhimpun
dan menyusun informasi tentang tugas-tugas, jenis pekerjaan dan tanggung
jawabnya secara khusus.
2). Pengadaan atau rekrutmen adaalah, proses
mencari dan menarik calon pegawai/karyawan yang berkemampuan tinggi untuk di
pekerjakan di lingkungan sebuah organisasi
3). Seleksi adalah, proses untuk memperoleh
pegawai/karyawan baru dengan menetapkan diterima atau ditolak untuk mengisi
jabatan/pekerjaan yang kosong.
4). Orientasi dalam menejemen SDM, kegiatan
orientasi pada dasarnya berarti usaha membantu pegawai/karyawan baru untuk
mengenali dan memehami tugas-tugasnya, kondisi organisasi, kebijakan
organisasi, rekan kerja (hubungan kerja) dan menghindari kejutan budaya dan
lainya.
5). Pelatihan dan pengembangan adalah, dua kegiatan
yang berbeda, meskipun diantara keduanya terdapat hubungan yang erat.
6). Perencanaan karir adalah, proses yang
menggambarkan usaha/kegiatan seorang pegawai/karyawan dalam memilih tujuan dan
alur pekerjaan untuk mencapai tujuan masing-masing.
7). Penilaian kerja adalah, proses organisasi
melakukan penelitian terhadap pegawai/karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.
8). Sistem upah kompensasi dasar berupa gaji atau
upah adalah, sejumlah uang yang diterima pegawai/karyawan secaara tetap dengan
tenggang waktu yang teratur.
2. Mutu Pendidikan
a. Pengertian mutu pendidikan
Secara umum mutu
pendidikan adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa
yang menunjukan kemampuanya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang
tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan output
pendidikan.[13]
b. Indikator Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan
sering di indikasikan dengan kondisi yang baik, memnuhi syarat dan segala
komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut
adalah masukan, proses, keluaran, tenaga pendidikan, sarana prasarana dan
biaya.
Mutu pendidikan
juga merupakan salah satu faktor penentu daya saing bangsa, sehingga untuk
dapat tetap bisa bertahan dalam percaturan global, maka pendidikan yang bermutu
mutlak dibutuhkan.
Peningkatan mutu
pendidikan merupakan sasaran pembangunan dibidang pendidikan nasional dan
merupakan bagian internal dari upaya peningkatan integral dari upaya
peningkatan kualitas manusia indonesiaa (menyeluruh).
Mutu pendidikan
harus di upayakan untuk mencapai kemajuan yang dilandasi oleh suatu perubahan
terencana. Menurut segala peningkatan mutu diperoleh memulai dua strategi,
yaitu;
a) Peningkatan mutu pendidikan yang berrorientasi akademis, untuk
memberi dasar minimal dalam perjalanan yang harus ditempuh untuk mencapai mutu
pendidikan yang di persyaratkan oleh tuntutan zaman.
b) Peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada keterampilan
hidup esensial, yang dicakupi oleh bpendidikan yang berlandasan luas, nyata dan
bermakna.[14]
8.
TELAAH HASIL PENELITIAN TERPADU
Disamping pemanfaatan teori-teori yang relevan untuk menjelaskan
fenomena pada situasi, peneliti kualitatif juga melakukan telaah hasil
penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan focus penelitian, sejumlah
telaah pustaka pada penelitian ini maka penulis mengangkat judul sekripsi
relevan.
Pertama, sekripsi M.
Asrofi Fakultas Tarbiyyah pada tahun 2013
dengan judul “Peran Pon-Pes Fadlun Minallah Dalam Menanamkan Karakter
Santri Diwonokromo Pleret Bantul”.[15]
Kedua, sekripsi Tip
Habibah Faakultas Tarbiyyah Jurusan Kependidikan Islam pada tahun 2005 berjudul
“Menejemen Tenaga Pendidikan Di Madrasah Diniyyah Nurul Ummah Kota Gede (Telaah
atas Fungsi Planing dan Actualing Tenaga Kependidikan)”.[16]
9.
METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Dalam hal ini Moleong menjelaskan pendekatan kualitatif sebagai
prosedu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang dapat diamati.[17]
B.
Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti adalah salah satu unsur penting dalam penelitian
kualitatif. Dalam penelitian kualitatif peneliti wajib hadir dilokasi penlitian
secara langsung, karena peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam
pengumpulan data secara lamgsung.
C.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu;
a.
Data
primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber utama.
b.
Data
skunder
Data skunder yaitu data yang diperoleh dari literatur-literatur
atau bacaan yang relevan.
D.
Teknik Pengumpulan Data
Ada tiga tekhnik pengumpulan data yang digunakan, yaitu;
1.
Observasi
Yaitu metode pengumpualan data yang dilakukan dengan cara
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fakta-fakta yang
diselidiki.
2.
Wawancara
Adalah pengumpulan data dengan tanya jawab dan sekaligus bertatap
muka antara penanya (pewawancara) dengan narasumber atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan Interview guide (panduan wawancara). [18]
3.
Dokumentasi
Adalah “sejumlah data yang telah tersedia yaitu data variabel
seperti terdapat dalam surat catatan harian”. [19]
E.
Teknik Analisis Data
Adalah “proses mengorganisasikan dan menurutkan data kedalam pola,
kategori dan satuan dasar sehingga dapat ditemukan tema dapat dirumuskan hasil
penelitian yang disarankan oleh data”.[20]
Bedasarkan hasil tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapagan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data
kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melekukan sintesa, menyusun
kedalaam pola, memilih mana yang penting akan dipelajari dan membuat kesimpulan
sehinga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama
proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data.
a.
Analisis
sebelum dilapangan
Analisis dilakukan terhadap data hasil study pendahulua, atau data
yang skunder, yang digunakan untuk menentukan fokus peneitian.
b.
Analisis
data dilapanggan
Setelah data selesai dikumpulkan dalam periode tertentu, pada saat
waabcara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yangg diwawancarai
setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan
pertanyaan lagi sampai tahapp tertentu.[21]
Aktivasi dalam analisis data ada tiga, yaitu;
1)
Redaksi
data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara rinci dan teliti.
2)
Penyajian
data (data display)
Stelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay
data. Kalau dalam penelitian kualitatif penyajian
data ini dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubunan antar kategori dan sejenisnya.
3)
Verifikasi
Adalah penarikan kesimpulan awal yang dikemukkan masih bersifat
sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukug pada tahap penumpulan data berikutnya.
F.
Pengecekan Keabsahan Temuan
Untuk memperoleh data-data yan valid, penelitian ini menggunakan
teknisi tiaulasi dan ketekunan pengamatan.
Derajat keabsahan data dapat diadakan pengecekan dengan tekhnik (1)
pengematan denga tekun, triagulasi. Ketekunan pengamat yang dimaksud adalah menemukan
ciri-ciri dan unsur-unsur dalam sitasi yang sangat relevan dengan persoalan
atau isu yang sedang dicari. (2) tekhnik
triagulasi adalah tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain dilua data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu.[22]
G.
Tahapan-Tahapan Penelitian
(1)
Tahap
pra lapangan, yang meliputi : menyusun rencana penelitian, memilih lapangan
penelitian, mengurus perizinan, menjajagi dan menilai keadaan lapangan, memilih
dan memanfaatkan informen, menyiapkan perlengkapan penelitian yang menyangkut
persoalan etika penelitian.
(2)
Tahap
pekerjaan lapangan, yang meliputi : memahami latar penelitian dan persiapan
diri, memasuki lapangan dan berperan seta sambil mengumpulkan data.
(3)
Tahap
analisis data, yaitu meliputi : analisis selam dan setelah pengumpulan data.
(4)
Tahp
penulisan hasil laporan penelitian.
(5)
1.
SISTEMTIKA PEMBAHASAN
Dalam
bagian-bagian penelitian ada rincian perbab yang secara sistematis yaitu :
BAB I, Pendahuluan berisi: Latar belakang masalah, fokus penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian teori dan telaah
pustaka terdahulu metode penelitian.
BAB II, Landasan teoritik dan telah pustaka berisi; tinjauan penelitian
sumber daya manusia, tinjauan mutu pendidikan, tinjauan madrasah tsanawiyah.
BAB III, Temuan penelitian berisi; sejarah berdirinya madrasah tsanawiyah,
letak geografis madrasah tsanawiyah, elemen-elemen madrasah tsanawiyah,
setruktur organisasi madrasah tsanawiyah, visi dan misi madrasah tsanawiyah,
program kegiatan madrasah tsanawiyah, tenaga pendidik dan kependidikan di
madrasah tsanawiyah, sarpras di madrasah tsanawiyah, siswa di madrasah
tsanawiyah dan deskripsi data.
BAB IV, Pembahasan hasil penelitian, berisi; pembahasan tentang menejemen
SDM dalam meningkatkan mutu pendidikan dimadrasah tsanawiyah, pembahasan
kendala dalam menerapkan menejemen SDM dalam meningkatkan mutu pendidikan di
madrasah tsanawiyah, pembahasan teentang hasil penerapan menejemen SDM dalam
meningkatkan mutu pendidikan di madrasah tsanawiyah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, beni, Saebani, Metode Penelitian, (Bandung; CV.
Pustaka, 2008)
Analysis, (Belmont, Cal: Wadsworth publizink Company, 1984)
Dedikkbut, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta; Balai
Pustaka, 1999)
Dedikbut, Menejemen Mutu Berbasis Sekolah, (Jakarta, 2011)
H.
Mundzir
Suparta dkk, Menejemen Pemasaran, (Jakarta; Diva Pustaka, 2003,2004)
L oftland, Anqalizyng
Social Setting, (A. Guide to Qualitative Observaion and
Moleong Laxy, Metodologi Penelitian Kulaitatif, (Bandung;
PT. Reemaja Rosdakarya, 2008)
Muh, Nasir, Metosologi Penelitian, (jakarta : Galian Indah,
1998)
Nawawi, hadari, Menejemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan Dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, Cet. Ke-4 (Yogyakarta:
Gajah Mada Univesity Pres, 2012)
Siswanto, Penganatar manajemen, (Bandung: Bumi Aksara, 2005)
Sekripsi I’ib Habib, Menejemen Pengembngan Tenaga Kependidikan
di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kota Gede (Telaah atas fungsi Plani dn
Actuanting Tenaga Kependidikan), (Yogyakarta UIN Suka, 2005)
Sekripsi M. Asrofi, Peran Pondok Pesntren fadhlu Minallah Dalam
Menanamkan Pendidikan Karakter Santri di Wonokromo Pleret Bantul, (Yoogyakarta
UIN Suka, 2013)
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. Ke-1 (Bndung:
Alfa Beta, 2010)
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek,
Surakhmat, Winarno, Pengantar Penlitian ilmiah Dasar Metode
Tekhnik,
Wibowo, Menejemen Perubahan, Cet. Ke-3 (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2011)
[1] Dede
Rosida, Paradigma Pendidikan Demokrasi, Jakarta : Kencana
[2] Umaedi, Manegmen
Berbasis Sekolah atau Madraasah, (MBS/M) (Jakarta: CEQM, 2004)
[3]
Saifuddin, Menejemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan, (Jakarta: Gafindo,
2002)
[4] Dede
Rosida, Paradigma Pendidikan Demokrasi, Jakarta : Kencana
[5] M.
Firdaus Yunus, Pendidikan Berbasis Realitas Sosial, (Yogyakarta: Logung
Pustaka, 2007)
[6] Abu
Duhau Ibtisam, Scool-Based Manajemen,( Jakarta, 2002)
[7] Sugiono,
Metode Penelitian Pendidikan, Cet. Ke-1 (Bandung: Alfa Beta,2010, hal :
286)
[8]
Siswanto, Pengantar Menejemen, (Bandung: Bumi Aksara, 2005, hal: 2)
[9] Wibowo, Menejemen
Perubahan, Cet. Ke-3, (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011, hal: 9)
[10] Hadari
Nawawi, Menejemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan dengan
ilustrasi di Bidang Pendidikan, Cet. Ke-4, (Yogyakarta: Gajah Mada
Univercity Pres, 2012, hal: 274)
[11] Drs.
Danang Sunyoto SH.SE.MM, Menejemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta
Center Akademic Publicing Service, 2012, hal; 6-7)
[12]Hadari
Nawawi, Menejemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan dengan
ilustrasi di Bidang Pendidikan, Cet. Ke-4, (Yogyakarta: Gajah Mada
Univercity Pres, 2012, hal: 274)
[13]
Depdiknas, Menejemen Mutu Berbasis Sekolah, (Jakarta: 2001, hal:24)
[14] Syaiful
Sagala, Menejemen Strategi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan; Pembuka Ruang
Kreatifitas, Inovasi, dan Perbedaanya Potensi Sekolah Dalam Sistem Otonomi
Sekolah, (Bandung: Alfa Beta, 2009)
[15] M.
Asrofi, Peran Pondok Pesantren Fadlu Minallah Dalam Menanamkan Pendidikan
Karakter Santri di Wonokromo Pleret Bantul, (Yogyakarta Uin Suka, 2013)
[16] Ii’b
Habib, Menejemen Penngembangan Tenaga
Kependidikan di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kota Gede(Telaah Atas Fungsi
Planing dan Actuanting Tenaga Kependidikan), (Yogyakarta: UIN Suka, 2005)
[17] Leqi J.
Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda
karya,2000)
[18] Moh.
Nasir, Metodologi Penelitian ,(Jakarta: glian Indah, 1998, hal:234)
[19] Anas
Sudi Joyo, Metode Riset dan Bimbingan Menulis Sekripsi, (Surabaya: Reproduksi
UD Rama, 1980, ha:24)
[20] Winarno
Surahkmat, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tehknik, (Bandung:
Tarsito, 1994, hal:140)
[21]
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, hal : 337
[22] Leqi J.
Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda
karya,2000), hal : 171-178
Tidak ada komentar:
Posting Komentar