Senin, 16 Maret 2015

Kandungan Surat Yusuf dan Maryam



            A.    Surat Yusuf (Nabi Yusuf)
Surat Yusuf ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan dari Surat Makiyyah karena diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah di Kota Madinah. Surat ini dinamakan surat Yusuf karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf a.s. bin Ya’qub a.s. bin Ishaq a.s. bin Ibrahim a.s. Riwayat tersebut salah satu diantara cerita-cerita ghaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mu’jizat bagi beliau, sedang beliau sebelum diturunkan surat ini tidak mengetahuinya. Menurut riwayat Al-Baihaqi dalam kitab Ad-Dalail bahwa segolongan orang Yahudi masuk agama islam sesudah mereka mendengar cerita Yusuf a.s. ini, Nabi Muhammad SAW mengambil pelajaran-pelajaran yang banyak dan merupakan penghibur terhadap beliau dalam menjalankan tugasnya.
                 a.      Kandungan pokok surat Yusuf:
1.      Kisah-kisah:
Riwayat nabi Yusuf a.s. bersaudara dengan orang tua mereka Ya’qub a.s. Seperti yang tertera dalam ayat ke-3:
نحن نقص عليك أحسن القصص بما أوحينا إليك هذا القرآن و إن  كنت من قبله لمن الغافلين.
Artinya: kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum {kami mewahyukan}nya adalah termasuk orang-orang yang yang tidak mengetahui.
2.     Keimanan:
Kenabian Yusuf a.s. dan mu’jizat-mu’jizatnya; ketentuan yang berhubungan dengan keagaman adalah hak Allah semata-mata; qadha Allah tak dapat dirubah; para Risul semuanya laki-laki. Seperti ayat ke-6:
وكذلك يجتبيك ريك و يعلمك من تأويل الأحاديث و يتم نعمته عليك الآية
Dan demikianlah Tuhahmu, memilih kamu {untuk menjadi Nabi} dan dijarkannya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpidan disempurnakannya nikmatnya kepadamu
3.      Hukum-hukum:
Keharusan merahasiakan sesuatu untuk menghindari fitnah; barang dan anak temuan wajib dipungut tidak boleh dibiarkan; boleh melakukan helah yang tidak merugikan orangt lain untuk memperoleh sesuatu kemaslahatan. Seperti ayat ke-25:
قالت ما جزاء من أراد بأهلك سوءا إلا أن يسجن أو عذاب أليم
Artinya: wanita itu berkata:”apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu selain  dipenjarakan atau dihukum dengan adzab yang pedih?”
4.      Suri Tauladan dan lain-lain:
Beberapa sifat dan suri tauladan yang mulia yang dapat diambil dari cerita Yusuf a.s. persamaan antara agama para Nabi-Nabi adalah Tauhid. Seperti dalam ayat ke-38:
واتبعت ملة آبائي إبراهيم و إسحاق و يعقوب ما كان لنا أن نشرك بالله من شيء ذلك من فضل الله علينا و علي الناس و لكن أكثر الناس لا يشكرون.
Artinya: dan aku mengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub, tiadalah patut bagi kami {para nabi} mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah, yang demikian itu adalah karunia Allah kepada kami dan kepada manusia {seluruhnya}, tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri{nya}.
Surat Yusuf ini seluruh isinya berkisar pada cerita nabi Yusuf a.s. dan saudar-saudaranya beserta orang tua mereka. Cara penuturan kisah nabi Yusuf ini kepada nabi Muhammad SAW berbeda denga  kisah nabi-nabi yang lain yaitu kisah Nabi Yusuf a.s. ini khusus diceritakan dalam satu surat sedang kisah nabi-nabi yang lain disebutkan dalam beberapa surat. Isi dari kisah nabi Yusuf a.s. ini berlainan pula dengan kisah nabi-nabi yang lain. Dalam kisah nabi-nabi yang lain, Allah menitik beratkan kepada tantangan yang bermaca-macam dari kaum mereka kemudian mengakhiri kisah itu dengan kemusnahan para penantang para nabi itu. Di dalam kisah nabi Yusuf a.s. ini, Allah SWT menonjolkan akibat yang baik daripada kesabaran, dan bahwa kesenangan itu datangnya sesudah penderitaan. Allah menguji nabi Ya’qub a.s. dengan kehilangan puteranya Yusuf a.s. dan penglihatannya, dan menguji ketabahan dan kesabaran Yusuf a.s. dengan dipisahkan dari Ibu Bapaknya, dibuang kedalam sumur, dan diperdagangkan sebagai budak. Kemudian Allah SWT menguji imannya dengan godaan wanita cantik lagi bangsawan dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara. Kemudian Allah SWT melepaskan Yusuf a.s. dan ayahnya dari segala penderitaan dan cobaan itu; menghimpunkan mereka kembali; mengembalikan penglihatan Ya’qub a.s dan menghidupkan lagi cinta kasih antara mereka denga Yusuf a.s.

       b.      Kandungan dan faidah dari surat Yusuf
1.      Hendaknya seorang bapak memperhatikan pendidikan anaknya, mengkondisikan anaknya agar siap menerima pemahaman, ilmu dan fiqh serta memberikan perhatian lebih, terutama bagi mereka yang menunjukkan keseriusan.
2.      Mimpi yang baik berasal dari Allah.
3.      Tidak menceritakan nikmat karena ada maslahat adalah boleh agar tidak ada orang yang hasad kepadanya.
4.      Setan masuk ke tengah-tengah hubungan persaudaraan, ia memanaskan hati sebagiannya sehingga menjadikan mereka bermusuhan setelah sebelumnya bersaudara.
5.      Seorang bapak hendaknya bersikap adil di antara anak-anaknya sedapat mungkin, dan jika salah seorang di antara mereka berhak mendapat perhatian lebih, maka sedapat mungkin janganlah ia tampakkan agar tidak membuat yang lain cemburu.
6.      Allah Subhaanahu wa Ta'aala memilih siapa saja di antara hamba-Nya menjadi orang pilihan-Nya dan yang demikian merupakan nikmat. Kita misalnya, al hamdulillah Dia menjadikan kita manusia tidak menjadi benda mati, terlebih Dia menjadikan kita sebagai orang-orang muslim. Kita berharap kepada-Nya agar Dia mengistiqamahkan kita di atas agama-Nya sampai akhir hayat dan mengumpulkan kita bersama orang-orang yang diberi-Nya nikmat, Allahumma amin.
7.      Dari rumah yang baik akan lahir generasi yang baik. Oleh karena itu, hendaknya kita memperhatikan lingkungan keluarga dan membinanya di atas ajaran Islam.
8.      Kecemburuan dapat menjadikan pemiliknya menimpakan bahaya dan gangguan.
9.      Lebih dari itu kecemburuan dapat membawa kepada melakukan tipu daya dan pembunuhan.
10.  Tobat yang direncanakan sebelum melakukan perbuatan dosa adalah tobat yang rusak; bukan tobat nashuha. Karena kita tidak mengetahui, apakah setelah melakukan perbuatan dosa kita masih istiqamah di atas ajaran agama atau tidak?
11.  Apabila seseorang bersangka buruk terhadap orang lain, maka tidak baik jika ia mengajari orang lain tersebut hujjah karena akan dipakainya untuk menyerang dirinya. Seperti mengatakan, “Aku takut nanti dia dimakan serigala” ternyata kata-kata dipakai sebagai hujjahnya.
12.  Orang yang berpura-pura menampakkan sesuatu, sedangkan keadaannya berbeda akan terbuka di hadapan orang yang berpandangan dalam (ahlul bashiirah), meskipun ia menggunakan sandiwara.
13.  Menggunakan qarinah (tanda) dan disyari’atkannya beramal menggunakan qarinah, karena Nabi Ya’qub melihat baju Yusuf yang tidak robek, tidak mungkin serigala memakan Yusuf dengan melepaskan bajunya lebih dahulu lalu memakannya.
14.  Bolehnya mengadakan lomba. Perlu diketahui, bahwa perlombaan ada tiga macam:
a.       Boleh dengan adanya hadiah, yaitu pada perlombaan pacuan kuda, pacuan unta dan lomba memanah (termasuk menembak) sebagaimana dalam hadits, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ سَبَقَ اِلاَّ فِي خُفٍّ اَوْ نَصْلٍ اَوْ حَافِرٍ
“'Tidak ada hadiah perlombaan, kecuali dalam pacuan unta, memanah atau pacuan kuda.”
(Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Dikhususkan tiga hal ini karena ketiga hal ini termasuk alat perang yang diperintahkan mempelajarinya karena membantu jihad (termasuk pula lomba lari, renang, gulat, dan semisalnya). Di antara ulama ada pula yang memasukkan ke dalam perlombaan yang boleh memakai hadiah, yaitu perlombaan yang membantu menyiarkan agama, seperti lomba menghapal Al Qur’an, menghapal sunnah, dan menghapal ilmu. Ada pun lomba yang bermanfaat, tetapi tidak semakna dengan lomba yang disebutkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka menurut madzhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali dan Ibnu Hazm adalah tidak diperbolehkan adanya hadiah. Namun sebagian ulama berpendapat boleh diberikan hadiah dengan syarat hadiah tersebut bukan dari peserta lomba agar selamat dari perjudian.
b.      Boleh dengan tanpa hadiah, yaitu lomba-lomba bermanfaat selain yang semakna dengan yang disebutkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di atas.
c.       Perlombaan yang haram, seperti mengadu hewan. Hal ini tidak boleh, baik dengan hadiah maupun tidak, karena di dalamnya terdapat penyiksaan terhadap hewan. Termasuk perlombaan yang haram juga adalah bermain tinju karena di dalamnya terdapat memukul muka, dan perlombaan lainnya yang di sana tedapat perkara haram, seperti terbuka aurat, terdapat judi, dsb.
15.  Bolehnya memberitahukan hal yang masih meragukan (belum jelas keadaan yang sebenarnya) agar orang lain bertobat.
16.  Tidak mengapa menampakkan kegembiraan karena mendapatkan hal yang menggembirakan.
17.  Menjual orang yang merdeka dan memakan hasilnya termasuk dosa besar.
18.  Nikmat Allah kepada Nabi Yusuf ‘alaihis salam karena Allah menumbuhkannya di tengah-tengah keluarga terhomat.
19.  Pemuda yang tumbuh di atas ketaatan kepada Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya ilmu dan hikmah.
20.  Bahayanya berduaan dengan wanita dalam rumah.
21.  Allah Subhaanahu wa Ta'aala menolong wali-wali-Nya di saat yang sangat berat dengan beberapa perkara yang menguatkan mereka.
22.  Seseorang apabila tidak mendapat pertolongan Allah dan taufiq-Nya tentu tidak dapat teguh di atas kebenaran.
23.  Persaksian orang yang terdekat lebih kuat daripada persaksian orang yang jauh.
24.  Besarnya tipu daya wanita, demikian pula fitnah(godaan)nya.
25.  Cepatnya berita tersebar di kalangan wanita.
26.  Malaikat merupakan makhluk yang sangat indah, dan hal itu tertanam dalam diri manusia.
27.  Seorang muslim apabila diberikan pilihan antara berbuat maksiat dengan sabar di atas penderitaan, hendaknya memilih untuk bersabar dan taat kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala meskipun manusia menuduh jelek terhadapnya.
28.  Manusia adalah lemah jika tidak mendapat taufiq dari Allah Azza wa Jalla.
29.  Pengabulan Allah terhadap doa wali-wali-Nya dan doa orang-orang yang ikhlas.
30.  Tanda orang saleh dapat diketahui pula dari raut mukanya.
31.  Seorang da’i apabila hendak mengajarkan kebenaran kepada manusia, hendaknya ia menjadikan mereka percaya kepadanya terlebih dahulu, agar kata-kata yang akan disampaikannya diterima mereka.
32.  Dakwah yang pertama kali didahulukan oleh seorang da’i adalah dakwah tauhid.
33.  Menakwil mimpi termasuk fatwa. Oleh karena itu, berbicara tentangnya tanpa ilmu seperti berfatwa tanpa ilmu.[1]



      B.     Surat Maryam
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas’ud, Ja’far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.
Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.
        a.      Kandungan Pokok Surat Maryam
1.      Keimanan:
Allah berbuat sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, kendatipun menyimpang dan hukum-hukum alam; Isa a.s. bukan anak Allah karena mustahil Allah mempunyai anak; Jibril a.s. turun kepada rasul-rasul membawa wahyu atas perintah Allah; di hari kiamat orang kafir menghadap Allah sendiri-sendiri semua manusia akan menghadap Tuhan sebagai hamba.
2.      Kisah-kisah:
Allah mengabulkan doa Zakaria a.s. untuk memperoleh anak, sekalipun usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul; kisah kelahiran Isa a.s. tanpa bapak; kisah Ibrahim a.s. dengan bapaknya; Musa a.s. seorang yang dipilih oleh Allah; Ismail a.s. seorang yang benar dalam janjinya; Idris a.s. seorang yang sangat kuat kepercayaannya.
3.      Dan lain-lain:
Ancaman terhadap orang yang meninggalkan sembahyang dan mengikuti hawa nafsunya serta kabar gembira untuk orang-orang yang telah taubat dan mengerjakan amal-amal yang saleh; keadaan di syurga; membiarkan orang yang sesat setelah diberi petunjuk bergelimang dalam kesesatannya adalah sunnah Allah.
Surat Maryam mengemukakan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh manusia apabila mereka memikirkan kejadian-kejadian di alam semesta dalam hubungan dengan Penciptanya; ada kejadian yang terjadi sesuai dengan sunnah Allah dan dapat dipikirkan oleh manusia; dan ada pula kejadian yang luar biasa, aneh lagi ajaib yang tidak sampai pikiran manusia kepadanya. Kejadian-kejadian yang luar biasa ini terjadi pada orang-orang yang telah dipilih oleh Allah, dan dikemukakan kepada manusia agar mereka percaya kepada Allah Maha Pencipta.
          b.      Hikmah Dalam Surah Maryam
Ada beberapa hikmah  kenapa maryam menjadi wanita pilihan, diantaranya :
1.      Maryam, ketika masa kecilnya ia adalah sosok yang suka beribadah, ia menghabiskan masa kecilnya di tempat ibadah, ia jugalah yang membersihkan dan merawat tempat ibadah tersebut. Ia seorang yang suka beribadah di dalam mihrabnya.
2.      Maryam dipersiapkan untuk menjadi seorang ibu dari seorang nabi pilihan Allah, yaitu Isa AS. Untuk melahirkan seorang anak yang sholih tentunya dari seorang yang juga sholihah. Dengan kesholihan Maryam Allah memilih dia untuk menjadi ibu dari Isa AS.
3.      Maryam adalah sosok yang sangat taat dan sabar, kesabaran maryam terlihat ketika ia harus menerima untuk mengandung Isa AS sampai mengalami masa-masa sulit dan dalam keadaan sendirian ketika ia melahirkan nabi Isa AS.
4.      Maryam adalah seorang yang sangat menjaga kesucian dirinya. Dalam surat Maryam ayat 20 disebutkan "Wa lam aku baghiyya" artinya: "dan aku bukanlah seorang yang (baghiyah) berzina". Sehingga dalam ayat 42 itu juga disebutkan (wa thohharoki) dan mensucikanmu. Maryam adalah sosok seorang wanita yang senantiasa menjaga kesuciannya.
Oleh sebab itulah ketika Allah telah memilihnya, maka untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah, Allah memerintahkan pada Maryam dalam ayat selanjutnya, ayat 43 : "Ya maryamu uqnutii lirobbiki wasjudii warka'ii ma'ar rooki'in". Artinya: "Wahai Maryam tunduklah pada perintah Tuhanmu, dan sujudlah serta rukuklah bersama orang-orang yang rukuk".Tentunya ada hal yang sangat berbeda jauh ketika seorang muslimah yang telah Allah pilih untuk memiliki pengetahuan islam yang lebih dari muslimah lainnya yang belum ataupun masih sedikit sekali mengenal islam dan mengamalkan islam secara benar. Apalagi ketika seorang muslimah telah memantapkan hati dan dirinya untuk bergabung dalam dakwah, memberikan hidupnya untuk dakwah, tentunya ini adalah nikmat luar biasa yang tidak dipilihkan dan diperuntukkan buat semua muslimah. Seorang muslimah yang bercita-cita untuk memuliakan islam adalah sangat penting untuk belajar dari kehidupan Maryam AS.
           c.       Keutamaan surah maryam antara lain
Banyak orang menyarankan kepada ibu hamil agar rajin membaca Surat Yusuf dan Surat Maryam. Dipercaya bahwa wanita tersebut akan melahirkan anak yang tampan (bila bayinya laki-laki) bila ia sering membaca Surat Yusuf, dan bayinya akan terlahir cantik (untuk bayi perempuan) bila ia sering membaca Surat Maryam semasa kehamilan. Tentunya kehidupan seorang muslimah yang telah memiliki pemahaman tentang agama bahkan dakwah akan berbeda dari tampilannya dari mereka yang belum memiliki pemahaman itu. Sikap wanita sholihah adalah tatkala ia tunduk dengan ketentuan Allah untuk menguraikan jilbab menutup auratnya. Menjaga diri, pergaulan, serta kesuciannya. Bersabar dengan ketentuan Allah ketika diamanahi untuk mengandung amanah dari Allah dan menjadi seorang ibu yang mulia. Serta selalu mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan rukuk dan sujud dalam sholat lima waktu dan sholat-sholatsunah lainnya. Ya.. berusaha menjadi seperti Maryam 'alaihassalam.
Allah subhana wa taala  mengajarkan kita bahwa yang terpenting bagi keturunan kita bukanlah meminta kesempurnaan fisik, melainkan meminta kualitas keshalehan bagi keturunan kita. Hal ini bisa kita lihat pada do'a Nabi Ibrahim di Surat Ash Shaffaat ayat ke-100; "Robbi hablii minash shoolihiin” Artinya : Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
Banyak lagi doa-doa dalam al-Qur'an yang yang memperlihatkan kepada kita betapa pentingnya memohon dan mendapatkan keturunan yang shaleh.Wallahu a’lam.


[1] Buku 100 Faidah Min Suurah Yusuf karya Syaikh M. bin Shalih Al Munajjid dan tafsir Syaikh As Sa’diy.

5 komentar:

eka nur dafit AS mengatakan...

makasih mas atas artikelnya

Belajar mengatakan...

iya sama-sama ? yang semangat nya hehehe

Jejak Sang Petualang mengatakan...

izin save gunakan artikalnya ya... syukron katsir...
by m. fahmi arifin

Belajar mengatakan...

ok sami2 moga sukses selalu amin

rudi hartono mengatakan...

izin copas mas/pak/kang.... mugi2 manfaat....